- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
ESDM Belum Terima Laporan Kebutuhan Listrik 1,2 GW untuk Smelter Baru Inalum di Mempawah
Kredit Foto: PLN
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku belum menerima informasi resmi terkait kebutuhan pasokan listrik sebesar 1,2 Giga Watt (GW) untuk proyek New Aluminium Smelter milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Padahal, pasokan daya skala besar tersebut menjadi syarat krusial agar proyek strategi nasional (PSN) ini dapat mulai beroperasi sesuai target pada akhir tahun 2028.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan KESDM, Tri Winarno, menyatakan bahwa sejauh ini belum mendapatkan rincian mengenai koordinasi penyediaan energi untuk megaproyek tersebut.
Baca Juga: Inalum Lepas Green Aluminium untuk Produksi Smelter Mempawah
“Saya belum dapat info,” ucap Tri saat ditemui di Kantor KESDM, Jakarta, Rabu (24/12/2025).
Proyek smelter aluminium di Mempawah ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi mencapai 600.000 ton per tahun. Keberadaan pabrik ini dinilai penting bagi ketahanan industri nasional karena ditargetkan mampu memperkecil ketergantungan Indonesia terhadap impor aluminium.
Berdasarkan rencana pengembangan Inalum, jadwal operasional proyek ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur kelistrikan:
- Kuartal IV-2028: Target masuknya pasokan listrik ke lokasi proyek.
- Tahun 2029: Target operasional penuh (Commercial Operation Date/COD) pabrik.
Baca Juga: IESR: Kelebihan Pasokan Listrik Hambat Operasional Pembangkit EBT
Hingga saat ini, belum dapat dipastikan jenis pembangkit apa pun yang akan menyuplai kebutuhan 1,2 GW tersebut. Namun sinkronisasi antara ketersediaan daya dari sektor ketenagalistrikan dan kesiapan pabrik menjadi kunci agar target COD pada 2029 tidak meleset.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo
Tag Terkait:
Advertisement