Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Survei LSI : Airlangga Jadi Capres Top of Mind

Hasil Survei LSI : Airlangga Jadi Capres Top of Mind Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (kiri) bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan) memberikan keterangan pers terkait pengendalian inflasi di daerah di Jakarta, Kamis (1/9/2022). Dalam keterangan pers tersebut Airlangga meminta gubernur dan wali kota untuk menurunkan angka inflasi di bawah 5 persen. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penelitian Laboratorium Suara Indonesia (LSI) kembali melakukan survei tentang Preferensi Dan Persepsi Masyarakat Jika Pemilu Digelar Hari terhadap Parpol dan Tokoh Bakal Capres.

Direktur Eksekutive Laboratorium Suara Indonesia Albertus Dino S.Fil mengatakan metode riset dilakukan menggunakan metode Field Study dimaksudkan untuk mengumpulkan data primer melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan institusi dan stakeholders yang relevan. 

Dari hasil penelitian ini jika pemilu digelar hari maka Golkar jadi partai yang paling banyak dipilih sebagai Top of Mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,7 persen disusul oleh PDI Perjuangan 13,3 persen, Gerindra 12,8 persen, PKB 5,2 persen, Demokrat 4,8 persen, Nasdem 4,3 persen, PKS 4,3 persen, PAN 2,1 persen, PPP 1,8 persen, parpol lainnya 6,2 persen, sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,5 persen.

"Sementara dengan menggunakan pertanyaan tertutup 2.160 respoden diberikan kertas kuisoner yang berisi nama nama partai politik dan di minta untuk memilih dan alasan memilihnya hasilnya Golkar 17,6 persen ,kemudian diurutan kedua  PDIP  16,2 persen ,disusul kemudian  Gerindra  15,7 persen , PKB  6,3 persen  Demokrat 5,6  persen ,PKS  4,8  persen , Nasdem 4,6 persen , PAN 3,4 persen , PPP 2,9 persen , partai lainnya 7,2 persen ,sedangkan yang tidak memilih 16,1 persen," tambahnya.

Kemudian untuk elektabilitas tokoh capres apabila Pilpres digelar hari ini maka pilihan publik dalam top of mind tertinggi yaitu Airlangga Hartarto dengan 12,8 persen, Prabowo Subianto 11,3 persen, dan Puan Maharani 10,1 persen disebabkan oleh alasan responden bahwa ketiga tokoh tersebut paling punya kesempatan paling besar dan paling mungkin di usung oleh Golkar, Gerindra dan PDIP.

"Sedangkan yang memilih Ganjar Pranowo sebanyak 9,7 persen karena terpengaruh pemberitaan di medsos dan media mainstream, sementara yang memilih Anies Baswedan sebanyak 8,5 persen karena sudah ada partai yang mendeklarasikan, kemudian Muhaimin Iskandar 2,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7 persen, Erick Thohir 2,1 persen dan Sandiaga Uno 1,8 persen dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 38,2 persen," tegasnya.

Kemudian, hasil Penelitian Elektabilitas Tokoh Di mata Masyarakat Apabila Pemilu Presiden  Dilaksanakan Hari ini  dengan simulasi tertutup Dari Hasil Temuan Penelitian dengan Kuesioner Siapakah Tokoh Yang anda Pilih Jika “Pemilu Presiden Dilaksanakan Hari ini” maka didapatkan hasil dengan peringkat pertama Airlangga Hartarto yang dipilih oleh 20,7 persen responden, sedangkan Diperingkat Kedua ada nama Prabowo Subianto yang dipilih oleh 19,3 persen  responden, dan ketiga ada Puan Maharani yang dipilih oleh 12,2 persen respoden kemudian Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 9,9 persen responden. 

Selanjutnya ada nama Anies Baswedan yang dipilih oleh 7,6% responden, Andika Perkasa yang dipilih 6,2 persen responden, Muhaimin Iskandar 2,9  persen, Agus Harimurti Yudhoyono yang dipilih 2,6 persen responden.

Selanjutnya ada nama Erick Thohir 2,2 persen , Sandiaga Uno 1,9% dan terakhir yang tidak memilih 13,2 persen  responden.

Sementara itu, tempat terpisah, pengamat Politik dari Universitas Mulawarman Kalimantan Timur, Sonny Sudiar menilai bahwa sekalipun Airlangga dalam survei LSI menjadi tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi, namun masih harus dilengkapi dengan dukungan Koalisi Indonesia Bersatu ( Golkar, PAN, PPP).

"Ya harus ada dukungan dari KIB untuk tetap solid mengusung capres  nya dari internal KIB," kata pengamat Universitas Munawarman Kaltim.

Menurut dia Prabowo juga unggul di survei lain tapi masih harus berkoalisi dengan Partai politik lain untuk bisa menang di Pilpres 2024,karena belum memenuhi 20 persen. Sehingga membutuhkan parpol lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: