Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancaman Ngeri Dilontar Jenderal Rusia: Rudal Balistik Kami Tembus Semua Sistem Pertahanan

Ancaman Ngeri Dilontar Jenderal Rusia: Rudal Balistik Kami Tembus Semua Sistem Pertahanan Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Moskow -

Rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru Rusia, RS-28 Sarmat, dapat menembus sistem anti-rudal yang ada atau yang akan datang, kata komandan Pasukan Rudal Strategis (SMF) negara itu.

“Sistem rudal Sarmat memiliki berbagai kemampuan untuk mengerahkan berbagai jenis muatan tempur dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang menjamin penetrasi yang terjamin dari sistem rudal anti-balistik (ABM), baik sekarang maupun di masa depan,” kata Jenderal Sergey Karakaev. dalam sebuah wawancara dengan Krasnaya Zvezda (Bintang Merah), surat kabar resmi militer Rusia.

Baca Juga: Jenderal Ukraina Blak-blakan Situasi Genting: Rusia Latih Pasukan Baru dan Jet Tempur

ICBM berat berbahan bakar cair memiliki peluncuran uji coba pertama yang berhasil pada bulan April. Ini dimaksudkan untuk menggantikan rudal R-36M2 Voevoda yang menua sebagai tulang punggung komponen penangkal nuklir Rusia berbasis silo, yang dioperasikan oleh SMF.

"Sarmat lebih unggul dari Voevoda dalam banyak karakteristik. Fase dorongan singkatnya memungkinkan pemisahan hulu ledak lebih awal dan membuat deteksi peluncuran rudal untuk intersepsi berikutnya jauh lebih sulit,” jelas Karakaev.

Sementara itu, kemampuan energinya memungkinkan penyebaran senjata dan penanggulangan yang lebih luas, menurut sang jenderal. Kemajuan ini “meniadakan” kemampuan pencegat saat ini dan masa depan, penilaiannya.

Sarmat diyakini mampu membawa hingga 10 hulu ledak berat dengan kemampuan multiple re-entry. Ini juga dilaporkan kompatibel dengan glider hipersonik Avangard, sejenis hulu ledak yang dapat mendekati target di atmosfer dengan kecepatan tinggi sambil mempertahankan kemampuan manuver untuk menghindari sistem ABM.

Militer Rusia mengatakan jangkauan Sarmat memungkinkannya untuk ditembakkan dari Rusia ke sasaran di AS melalui Kutub Selatan, sepenuhnya menghindari situs ABM Amerika di Alaska.

Pada bulan Agustus, Kementerian Pertahanan menandatangani kontrak dengan Pusat Rudal Makeev untuk produksi sejumlah sistem senjata Sarmat yang dirahasiakan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: