Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waduh! Anies Disebut Kena Sindrom Thanos, Jubir PKB: Dia Merasa Paling Hebat, Padahal...

Waduh! Anies Disebut Kena Sindrom Thanos, Jubir PKB: Dia Merasa Paling Hebat, Padahal... Kredit Foto: Twitter/Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden (capres) Partai NasDem Anies Baswedan disebut kini tengah terjangkiti sindrom Thanos. Hal ini diungkap oleh Juru Bicara (Jubir) PKB, Dira Martamin. Ia menyoroti sikap Anies yang konon menyiratkan pemerintah saat ini anti terhadap kritik.

Seperti diketahui, Thanos adalah salah satu tokoh antagonis paling kuat di Marvel Universe. Hal ini dikaitkan Dira dengan sikap Eks Gubernur DKI Jakarta ini yang dinilainya merasa paling benar dan hebat.

Baca Juga: Anies Disentil Bawaslu, Orang Demokrat Singgung Pejabat yang Kampanye Terselubung Pakai Uang Negara: Silakan Ditegur

"Pernyataan Anies menunjukkan bahwa dia tengah terjangkiti sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintah antikritik," kata Dira pada Minggu (18/12/2022).

Menurut jubir muda PKB itu, pemerintahan Presiden Jokowi sangat terbuka dengan kritik.

"Pemerintah sangat terbuka dengan kritik. Justru pernyataan Anies yang mengeklaim sering mendapatkan kritik yang akhirnya kritik tersebut harus dijawab satu per satu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, menunjukan bahwa dia merasa paling hebat. Padahal apa yang dilakukan Anies sudah lebih dahulu dilakukan pemerintah. Anies terlalu banyak mengeklaim," ujarnya.

Dira berkata, awal November 2021 saat mantan wakil ketua DPR RI Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi pernah menanyakan kenapa oposisi saat ini lemah.

"Itu menunjukkan bahwa pemerintah ingin dikritik. Pemerintah ingin memiliki lawan tanding yang seimbang. Ingin oposisi kuat, pengin mendapatkan masukan dari oposisi," kata Dira.

Baca Juga: Ruhut Ketawain Anies dan NasDem yang Berani Lawan Bawaslu Soal 'Curi Start' Kampanye: Ingat Masih Bakal Calon

Dia menilai pemerintah saat ini menyadari kritik itu sesungguhnya edukasi publik, selama kritik tersebut faktual, tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian.

"Buktinya, masyarakat masih bisa memberikan kritik secara terbuka, dan Pak Jokowi sendiri terbuka untuk itu. Secara umum pemerintah masih memberi ruang yang luas untuk kritik," tutur Dira.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: