Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teror KKB di Papua Tak Kunjung Selesai, Pengamat Soroti Langkah Pihak Keamanan: Terkesan Tebang Pilih!

Teror KKB di Papua Tak Kunjung Selesai, Pengamat Soroti Langkah Pihak Keamanan: Terkesan Tebang Pilih! Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Publik digegerkan dengan beredarnya video Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang disebut tega membantai seroang warga yang diduga tukang ojeg.

Mengenai hal ini Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidyat angkat suara. Achmad menyoroti pihak kemanan dalam hal ini Polri dan TNI yang mana sejauh ini dipertanyakan langkah nyata dalam merespons masalah KKB ini.

“Publik semakin mempertanyakan eksistensi kapabilitas Densus 88 dan TNI dalam menghadapi terror-teror semacam ini,” ujar Achmad dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Senin (19/12/22).

Achmad mengatakan demikian untuk menanggapi langkah pemerintah yang tak menggunakan perlawanan serupa dengan dalih menjunjung tinggi nyawa setiap orang.

Baca Juga: Geger! Rocky Gerung 'Dukung' Heru Berantas Jejak Anies Baswedan: Nggak Usah Tanggung-tanggung, Jadikan Seperti Zaman Hindia Belanda!

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini pihak kemanan (TNI-Polri) harus memperhatikan langkah yang diabil agar tidak menimbulkan kesan pilih-pilih kasus tertentu untuk ditangani cepat, salah satunya yang berbau agama.

“Seperti ada tebang pilih tidak seperti kasus-kasus terror yang berlabelkan islam. Jangan sampai publik menganggap bahwa Densus 88 dibentuk hanya untuk memerangi muslim secara khusus,” jelasnya.

Sikap yang “Kehati-hatian” pemerintah terhadap KKB ini menurut Achmad dilihat publik sebagai ketidakberdayaan pemerintah melawan kelompok separatis.

Achmad pun menegaskan anggapan tersebut tak sepenuhnya salah mengingat sejauh ini tak ada langkah nyata Pemerintah dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah KKB ini.

“Kehati-hatian pemerintah menghadapi masalah ini dimata publik seolah-olah bentuk ketidakberdayaan dan terkesan mendiamkan. Penilaian tersebut wajar sebab pemerintah belum menampakkan langkah kongkrit seperti apa yang dilakukan dalam upaya menyelesaikan kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB Papua tersebut,” jelasnya.

Baca Juga: Grace Natalie Klaim Kader PSI yang Cabut karena 'Seleksi Alam', Omongan Rocky Gerung Tajam: Harusnya Makin Bagus, Ini Makin Buruk!

Achmad menegaskan rasa aman bagi masyarakat adalah hal yang perlu diberikan oleh negara lewat penegakkan hukum yang tak pandang bulu.

“Negara harus menciptakan rasa aman di masyarakat khususnya di Papua. Hukum adalah harga mati untuk ditegakkan. Tidak boleh ada kompromi terhadap kebiadaban yang terjadi,” tegasnya.

Sebelumnya, KKB Papua melakukan serangan ke arah rombongan 25 polisi di KM 1 Jalan Trans Yapen Subeba-Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua pada Selasa, 13 Desember 2022 di siang hari.

Kelompok ini menyerang iring-iringan polisi di Kepulauan Yapen, Papua dengan senjata api dan bom rakitan yang menyebabkan satu warga sipil meninggal.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: