Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Keluar dari 'Lingkaran Setan' Terlilit Utang, Dimulai dari...

Cara Keluar dari 'Lingkaran Setan' Terlilit Utang, Dimulai dari... Kredit Foto: Unsplash/Arif Riyanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lingkaran setan dengan terlilit utang adalah hal yang sangat sulit untuk dijalani. Hari-hari terasa memikul beban yang sangat berat, tetapi utang adalah utang, utang adalah kewajiban yang harus dibayar lunas.

Oleh karena itu, Founder QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan bahwa diperlukan niat yang kuat untuk melunasi utang-utang tersebut. Diperlukan juga kesadaran bahwa ini adalah masalah besar, jangan sampai denial dan menganggap bahwa ini adalah masalah yang solusinya akan turun dari langit. Jangan seperti itu ya!

Dalam video YouTube QM Financial yang bertajuk "Terlanjur Terlilit Utang, Harus Gimana? - Seri Kolaborasi QM Financial X Mommies Daily", Ligwina melanjutkan bahwa salah satu indikator keuangan yang tidak sehat adalah ketika cicilan utang lebih dari 30% pendapatan rutin. Tetapi jika utangnya masih 30% itu berarti masih bisa dibayarkan, kecuali utang konsumtif seperti kartu kredit.

Baca Juga: Cara Mengecek Keuangan yang Sehat, Lihat Rasio Cicilan Utangmu!

Cara melunasi utang yang sudah besar ini perlu dilihat terlebih dahulu, apakah utang itu berupa aset atau hal lainnya, seperti shopping dengan kartu kredit. Namun, jika utang yang dimiliki malah untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti untuk beli beras dan lain sebagainya, itu berarti masalah yang sangat serius.

Jangan sampai 'gali lubang tutup lubang' dengan mencari pinjaman untuk melunasi utang. Padahal, satu-satunya solusi untuk melunasi utang hanyalah dengan membayarnya. Caranya yaitu melihat pos-pos pengeluaran, pos mana saja yang bisa ditekan pengeluarannya untuk menambah bayar utang.

Jadi, ada skala prioritas yang bisa kita perhatikan untuk melunasi utang dengan cepat. Bisa dengan berhenti menabung sementara agar utang cepat selesai. Utang adalah kategori keuangan yang harus dibayarkan dalam kondisi apapun, dengan atau tanpa penghasilan.

Oleh karena itu, diperlukan kebiasaan baik dalam mengelola keuangan seperti membuat budgeting. Dengan mengetahui budget dari setiap pos pengeluaran, kita akan menahan diri untuk tidak berutang agar bisa menabung.

Adapun 5 pos pengeluaran itu adalah:

  1. Cicilan Utang
  2. Pengeluaran Rutin
  3. Menabung
  4. Pengeluaran Sosial
  5. Pengeluaran Lifestyle

Jadi, budgeting bukan berarti tidak boleh bersenang-senang. Boleh, asalkan dibatasi.

Dengan memiliki budgeting tersebut, kita akan lebih berhati-hati agar tidak tergoda utang. Meski mencatat pengeluaran itu membosankan, tetapi sangat penting dan diperlukan agar menjadi kebiasaan baik.

Namun ternyata, ada lho utang baik. Ligwina menjabarkan ciri-ciri utang yang baik yaitu berupa aset, menjaga cash flow, periode penggunaannya melebihi periode cicilan utang (seperti YouTuber yang mencicil kamera canggih), kemudian yang perlu diperhatikan adalah jumlah cicilan yang dibayarkan sesuai kemampuan kita.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: