Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunci Sukses Ganjar Bawa Jateng Berdaulat Pangan yang Berkelanjutan: Intensifikasi Pertanian Organik, Diversifikasi dan Petani Milenial

Kunci Sukses Ganjar Bawa Jateng Berdaulat Pangan yang Berkelanjutan: Intensifikasi Pertanian Organik, Diversifikasi dan Petani Milenial Kredit Foto: Twitter/Ganjar Pranowo

Di bagian lain, Kepala Distabun Jateng Supriyanto menyebut, faktor pendukung keberhasilan produksi pangan adalah penerapan sapta usaha tani secara konsisten yaitu pemilihan benih unggul, pengolahan tanah, pengairan, pemupukan berimbang, pengendalian hama penyakit, penanganan panen dan pascapanen, serta  pemasaran hasil pertanian.

Dia menandaskan, Pemprov Jateng melakukan sejumlah inovasi untuk mendongkrak hasil pertanian dan perkebunan. Terobosan itu meliputi pertanian organik, diversifikasi komoditas pertanian dan perkebunan, digitalisasi pelayanan,  lomba inovasi serta keberadaan petani milenial.

''Pertanian organik kami mengacu pada SNI 6729 2016 dan Permentan 64 tahun 2013 tentang sistem pertanian organik,'' katanya. Pertanian organik menjadi kebutuhan karena kaya nutrisi vitamin, aman dikonsumsi dan ramah lingkungan.

Kegiatan mendukung pertanian organik, misalnya identifikasi calon penerima dan calon lokasi pertanian, sosialisasi, bimtek, bantuan alat pengolah pertanian organik, dan pelatihan pembuatan pupuk organik.

Saat ini, kata dia, Jateng sudah memilki 110 kelompok  tani organik yang bersertifikasi SNI. Ada juga yang bersertifikasi internasional seperti  Kelompok Tani Bangkit Merbabu di Getasan yang bergerak di bidang sayuran.

Ditambahkan, komoditas strategis di Jateng adalah tembakau. Saat ini ada 510.454.000 pohon yang ditanam di areal 36.461 hektar di Jateng.  Diversifikasi daun dan batang tembakau, diantaranya pasta gigi, obat kumur, lotion, sabun alami dan aromaterapi.

Sementara itu, mantan Kepala Distanbun Jateng Suryo Banendro berharap, sektor pertanian Jateng tumbuh positif untuk menopang pangan nasional,dan selalu mengalami surplus komoditas pangan. Selain itu, pemberdayaan petani dan festival-festival kopi dan tembakau harus masif dilakukan.

''Aplikasi pelayanan jasa Alsintan (alat dan mesin pertanian) seperti traktor harus dioptimalkan guna membantu petani mempercepat proses tanam dan produksi. Itu gratis, yang penting pinjam sehat, pulangnya juga sehat, '' tambahnya.

Dia berharap inovasi Jateng melalui sapta usaha tani dan pertanian organik terus berkembang, mengingat ini untuk menjawab isu internasinal yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya perbaikan kualitas lingkungan dengan program low carbon development. 

''Saya masih ingat bahwa sejak 2014, Pak Ganjar memerintahkan agar pertanian Jateng go organik,'' tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: