Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Sedang Dilanda 3 Dilema Besar, Ganjar dan Prabowo Ikut Terseret Skenarionya

Megawati Sedang Dilanda 3 Dilema Besar, Ganjar dan Prabowo Ikut Terseret Skenarionya Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan dilema besar yang kini tengah dihadapi oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Lembaga itu menyebut Mega harus memilih apakah akan mengusung Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya lebih tinggi atau tetap menyiapkan Puan Maharani.

Seperti diketahui, elektabilitas kader PDIP Ganjar Pranowo lebih tinggi (25,8 persen) dibandingkan Puan Maharani (2,9 persen). Padahal, dua tokoh ini digadang bakal diusung oleh PDIP pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024, mendatang.

Baca Juga: Dilema Megawati dan Nasib PDIP, Antara Kedekatan Darah dan Keinginan Masyarakat

Peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari mengatakan, karena elektabilitas keduanya yang berbeda juah membuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pusing. Sebab, Megawati adalah salah satu king maker pada Pemilu 2024 nanti.

Menurut Fitri, kondisi dilematis pertama yang dialami Mega adalah kemungkinan koalisi PDIP dengan Prabowo Subianto dari Gerindra. Dalam survei LSI tersebut, Prabowo memiliki elektabilitas 23,9 persen.

"Tokoh-tokoh ini yang dianggap sebagai radar capres atau cawapres dari PDIP hari ini," kata Peneliti LSI Denny JA, Fitri Hari dalam pemaparan hasil survei LSI secara daring, Selasa (20/12/2022).

Akan tetapi, Mega dinilai enggan jika Puan ataupun Ganjar menjadi cawapres bagi Prabowo. Dia memiliki pilihan lain untuk meninggalkan Prabowo dan mengusung kadernya sendiri sebagai capres.

Dilema kedua, jika Mega akhirnya menyerahkan Puan sebagai cawapres untuk Prabowo, maka besar potensi bagi Ganjar akan dipinang oleh partai lain sebagai capres.

"Dilema ketiga, jika menyerahkan Ganjar sebagai cawapres bagi Prabowo, bukankah elektabilitas Ganjar lebih tinggi dan PDIP hari ini lebih besar dibanding Gerindra?" kata Fitri.

Menurut Fitri, sangat tidak mungkin jika PDIP mengusung Ganjar sebagai capres dan menjadikan Prabowo sebagai cawapresnya. Karena sejak awal Gerindra sudah menegaskan mengusung Prabowo sebagai Capres.

Baca Juga: Disinyalir Tak Dapat Restu Elite PDIP, Ganjar Pranowo Ditantang Tinggalkan Megawati: Mundur Saja...

"Jika Ganjar dipilih maju sebagai capres PDIP, maka dilemanya terdapat di cawapresnya, karena mustahil Prabowo yang menjadi cawapres. Mustahil juga dari PKS, Demokrat dan Nasdem, karena mereka sebagai partai oposisi sedangkan PDIP partai posisi," jelasnya.

Karena itu, pilihan tersisa bagi PDIP adalah mencari wakil dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan menjadikan Airlangga Hartarto sebagai cawapres. Selain Airlangga, ada Muhaimin Iskandar alias cak Imin dari PKB yang bisa sebagai cawapresnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: