Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta Dibalik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Biaya Membengkak hingga Kecelakaan Kerja Berulang

Fakta Dibalik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Biaya Membengkak hingga Kecelakaan Kerja Berulang Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan menghentikan sementara pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal ini lantaran proyek pembangunannya telah menelan korban jiwa usai kereta teknisnya anjok beberapa waktu lalu.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, mengatakan langkah tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut," kata Adita, Senin (19/12/2022).

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Dubes China Tegas: Tak Ada Hubungan dengan Kualitas Konstruksi dan Keamanan

Lantas, bagaimana fakta dibalik proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tersebut? 

1. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor

Proyek mega kerja sama Indonesia China dimulai pada tahun 2015. Mulainya proyek ini ditandai dengan delapan nota kesepahaman disepakati Indonesia-China usai pertemuan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden RRC Xi Jinping.

Salah satu yang disepakati adalah MoU pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Penandatangan ini dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dengan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC di Great Hall of The People, Beijing, China, 27 Maret 2015 silam.

Penandatangan dilakukan di depan Jokowi dan Xi Jinping. Kemudian, tanggal 21 Januari 2016, Jokowi, jajaran menteri, direksi BUMN hingga pejabat daerah melakukan groundbreaking proyek KCJB di Bandung.

KCJB sempat ditargetkan selesai dalam waktu 3 tahun. Artinya, seharusnya proyek ini sudah selesai pada tahun 2019.

"Kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mulai pembangunan awal untuk 5 kilometer pertama dan diharapkan selesai pada 2019," kata Rini di Istana Negara, Rabu (25/1/2017).

Berselang dua tahun, mega proyek bernilai puluhan triliun rupiah ini belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. KCJB yang awalnya ditargetkan operasi tahun 2019 pun mundur jadi Desember 2022.

Proyek KCJB menghadapi masalah lain, yaitu kekurangan dana. Bahkan Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo menyatakan proyek ini bisa kembali molor penyelesaiannya pada 2023.

"Karena cash flow dari KCIC itu akan bertahan mungkin sampai September, sehingga kalau ini belum turun maka cost overrun ini yang harapannya selesai Juni 2023 ini akan terancam mundur," papar Didiek dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR RI, Rabu (6/7/2022).

2. Dana Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak

Baca Juga: Presiden Selanjutnya Bakal Bersiap Dapat Hibah 'Beban' Proyek Kereta Cepat dari Presiden Jokowi

Mega proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebenarnya sudah digagas di era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rencana proyek itu pun bergulir hingga era kepemimpinan Jokowi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: