Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fakta Dibalik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Biaya Membengkak hingga Kecelakaan Kerja Berulang

Fakta Dibalik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Biaya Membengkak hingga Kecelakaan Kerja Berulang Kredit Foto: Rena Laila Wuri

Pemerintah membuka lelang terbuka bagi negara-negara yang tertarik proyek itu. Peminat pertama datang dari Jepang. Tidak lama setelahnya, China menyusul mengirimkan proposal.

Akhirnya pemerintah memilih China untuk menggarap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Salah satu alasannya lantaran pihak Jepang tidak mau jika tidak ada jaminan dari pemerintah, sementara China siap menggarap dengan skema business to business tanpa ada jaminan dari pemerintah.

Baca Juga: Pengamat Sebut Beban Presiden Setelah Jokowi akan Bertambah, IKN dan Proyek Kereta Cepat Sudah Pasti Masuk Daftar

Namun pada akhirnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mengalami pembengkakan biaya dari yang awalnya diperkirakan membutuhkan biaya Rp86,5 triliun tetapi membengkak menjadi Rp114,2 triliun.

Adapun penyebab biaya proyek ini membengkak antara lain, seperti kesalahan konstruksi yang menyebabkan beberapa tiang pancang terpaksa dirobohkan dan dibangun ulang lahan penggunaan frekuensi sinyal GSM hingga kondisi geologi juga menyulitkan pembangunan terowongan. 

3. Terjadi Kecelakaan Kerja Berulang di Proyek KCJB 

Selain itu, sempat pula terjadi sejumlah insiden kecelakaan kerja seperti kebakaran akibat pipa gas yang meledak banjir hingga kasus pencurian besi oleh pekerja proyek.

Pertama, kecelakaan ledakan besar pipa minyak milik Pertamina pada 22 Oktober 2019. Kecelakaan tersebut telah mengakibatkan pekerja dari Cina meninggal dunia karena terbakar. Meledaknya pipa itu lantaran kesalahan kontraktor yang melakukan pengeboran menggunakan alat berat proyek KJCB.

Kedua, sebuah pilar proyek kereta roboh dan menimpa 2 excavator yang ada di sekitarnya pada Desember 2021 lalu. Peristiwa itu terjadi saat konstruksi pembongkaran pilar atau pir pada kereta cepat. 

Namun berdasarkan hasil investigasi perusahaan proses pembongkaran itu dilakukan tanpa mengikuti standar operasi yang berlaku. Beruntungnya, kecelakaan tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa. Para operator yang bekerja berhasil menyelamatkan diri.

Terbaru, terjadi kecelakaan kereta anjlok di jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi di Desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, sekitar pukul 17.00 WIB, Minggu (18/12/2022).

Setidaknya ada 6 orang korban, 2 tewas dan 4 luka-luka yang merupakan WNA China. Sebagian proyek dihentikan sementara waktu sambil adanya upaya identifikasi dan investigasi yang dilakukan pihak berwenang.

Baca Juga: Bukan Untung Tapi Buntung, Pengamat Jabarkan Alasan Mengapa Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Harus Dihentikan

Untuk diketahui, lokasi proyek yang akan dihentikan terlebih dahulu yakni berada pada ruas jalur terdampak yakni pada lokasi Track Laying KCJB pada ruas jalur DK 102+309. Sementara kegiatan pembangunan di lokasi lain akan tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: