Anies Baswedan Bersih dari Oligarki bagaikan Mimpi di Siang Bolong? Refly Harun Blak-blakan: Surya Paloh Itu Oligarki...
Selama ini, relawan selalu menyerukan agar Anies Baswedan bisa maju sebagai calon presiden (capres) 2024 yang bebas dari sokongan oligarki. Akan tetapi, ahli hukum tata negara dan pengamat politik Refly Harun menyebut sebaliknya.
Menurut Refly, bacapres dari Partai NasDem itu tidak bisa melakukan safari politik keliling Indonesia, bahkan tidak akan bisa dideklarasikan sebagai calon presiden jika tidak ada dukungan oligarki atau pengaruh orang kaya dan berkuasa dalam politik.
Baca Juga: Baru Saja Dinilai Duet Emasnya Anies Baswedan, Khofifah Tiba-tiba Kena Gerebek KPK, Ada Apa?
"Surya Paloh itu oligarki. Fasilitas-fasilitas yang diberikan untuk kunjungan itu oligarki," tegas Refly dalam kanal YouTube-nya, Kamis (22/12/2022).
Lain cerita jika gelombang rakyat berpihak ke Anies sebagai calon presiden. Setidaknya, tunduk pada oligarki bisa diredam. Anies akan punya nilai tawar.
Karena makin besar dukungan dari rakyat, makin mudah Anies untuk bernegosiasi dengan oligarki bahkan bisa saja menundukkan oligarki. Sebaliknya, kata Refly, jika dukungan rakyat kecil, Anies akan menjadi bagian dari oligarki. Dengan kata lain, oligarki yang akan menundukkannya.
Sementara itu, Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn), Muhammad Ramli Rahim, menilai relawan sangat merasakan jalan yang ditempuh ini memang bukan jalan datar, bukan jalan menurun, melainkan jalan mendaki yang membutuhkan mentalitas yang kuat, energi yang cukup dan tertata, semangat pantang menyerah, dan tidak mudah diganggu oleh keadaan sekitar meskipun harus tetap awas.
Ia pun menyadari sejak awal godaan begitu tinggi dan mendukung sikap Anies Baswedan jika memilih untuk tak terbeli oleh oligarki apalagi sekadar makelar oligarki. "Memang jalannya akan terjal, berliku dan menanjak, tapi pasti akan sangat membahagiakan di puncaknya," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum