Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Pemilu 2024 Sportif, Orang Demokrat Sentil Wacana 3 Periode: Semoga Bukan Lip Service Belaka

Jokowi Minta Pemilu 2024 Sportif, Orang Demokrat Sentil Wacana 3 Periode: Semoga Bukan Lip Service Belaka Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky Mahendra Putra memberikan keterangan pers di Jakarta, Minggu (3/10/2021). Dalam keterangannya Zaky meminta agar KSP Moeldoko dan Yusril Ihza Mahendra yang ditunjuk sebagai kuasa hukum tidak melakukan gugatan hukum terhadap Partai Demokrat yang sah. | Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Pemilu 2024 berlangsung secara sportif. Ia pun menyentil, salah satu bentuk sportifitas itu termasuk jangan mencoba menunda pemilu.

Pertama, Herzaky mengingatkan, pemilu merupakan suatu keharusan yang menjadi amanah dari konstitusi. Momentum bagi rakyat dalam mengevaluasi pembangunan yang terjadi lima tahun terakhir.

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata! Dukungan Massa Pemilih Anies Baswedan Lebih Kuat ke PKS dan Demokrat Daripada ke Nasdem, Ternyata Karena Iniā€¦

Untuk itu, ia berharap, Pemilu 2024 mendatang mampu menjadi kesadaran bagi semua elemen bangsa agar bisa menjaga dan memastikan agenda tersebut tetap berlangsung tepat waktu. Artinya, jangan ada usaha-usaha yang tidak sportif seperti menunda.

"Jangan ada upaya-upaya tidak sportif yang berupaya mengganggu jalannya pertandingan, merenggut hak dan kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpinnya, dengan mencoba mendorong penundaan pemilu," kata Herzaky, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga: Tak Ada Andika di Koalisi Perubahan, Demokrat: Anies Selalu Menang Dipasangkan dengan AHY!

Kedua, pertandingan Pemilu 2024 sudah berjalan. Saat parpol mengatur ritme, strategi dan taktik agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya, jangan ada pihak-pihak yang dekat otoritas setempat meminta pertandingan dihentikan.

Kemudian, meminta pertandingan dilanjutkan lain waktu, misalnya dengan alasan akan ada hujan deras. Padahal, bermain di bawah hujan deras biasa bagi pemain bola. Bahkan, hujan derasnya sendiri baru diprediksi, belum benar-benar kejadian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: