Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Zulhas Pastikan yang Disinggung Jokowi Soal Koalisi Bubar Bukan KIB

Anak Buah Zulhas Pastikan yang Disinggung Jokowi Soal Koalisi Bubar Bukan KIB Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluh dengan salah satunya menyebut Istana bakal dikambinghitamkan apabila beberapa partai gagal membentuk koalisi Pilpres 2024.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi yakin keluhan Jokowi tidak ditujukan untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"KIB memiliki landasan koalisi yang terbangun berdasarkan pada kesamaan platform dan cita-cita perjuangan politik. Serta telah diturunkan dalam bentuk program koalisi yakni Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN)," jelasnya dilansir dari Akurat.co, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga: Telak! Sibuk Ngeluh Merasa Terus Disalahkan Soal Pemilu, Demokrat Minta Jokowi Belajar dari SBY: Nggak Bakal Mampu Menyamai Prestasi SBY!

Menurut Viva Yoga, pihak-pihak yang dimaksud Jokowi adalah yang berada di luar pemerintahan. Bahkan, hal ini menjadi cara efektif untuk mendulang simpati dan rasa iba masyarakat untuk mendapatkan efek elektoral.

"Faktor eksternal sebagai sumber penyebab kegagalan atas rencana politik sering menjadi argumentasi yang dibangun, sedangkan faktor internal sebagai sumber kegagalan kemudian diabaikan sebagai faktor determinan," ujarnya.

Bahkan, Viva Yoga juga meyakini bahwa seluruh parpol yang lolos parliamentary threshold di Senayan memiliki tingkat kemandirian yang kuat. Tidak bisa diintervensi, diintimidasi atau ditekan-tekan oleh pihak manapun dalam menentukan kebijakan politiknya. 

Baca Juga: Telak! Nggak Ada Lagi yang Bisa Dibanggakan, Rocky Gerung Sebut Jokowi Bakal Mati-matian Pertahankan Proyek IKN: Dia Sangat Delusional!

"Contohnya dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu, setiap partai politik memiliki standing position sendiri. Bahkan, di internal partai koalisi pemerintah pun seringkali berbeda pandangan politik," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: