Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Orang Terkaya: Jeff Greene, Miliarder Pengembang Real Estat yang Dulunya Berjuang Keras untuk Kuliah

Kisah Orang Terkaya: Jeff Greene, Miliarder Pengembang Real Estat yang Dulunya Berjuang Keras untuk Kuliah Kredit Foto: Twitter/Peter Schorsch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu orang terkaya dunia, Jeff Greene adalah seorang pengusaha real estate Amerika. Dia adalah salah seorang miliarder yang aktif di dunia pilitik. Ia adalah anggota Partai Demokrat dan menjadi kandidat dalam pemilihan pendahuluan Senat 2010 di Florida.

Selain itu, pada tahun 2018, ia adalah seorang kandidat dalam pemilihan Gubernur Florida, tetapi tersingkir di putaran pertama, finis di tempat keempat di belakang calon Walikota Tallahassee Andrew Gillum, yang kemudian didukung oleh Greene.

Greene lahir pada 10 Desember 1954 di Worcester, Massachusetts dari keluarga kelas pekerja Yahudi.

Baca Juga: Diguncang Hebat Sepanjang Tahun, Kekayaan Mayoritas Orang Terkaya Dunia Anjlok Dalam-Dalam!

Greene terkenal karena menghasilkan ratusan juta dolar dari korslet sekuritas subprime mortgage sebelum krisis keuangan 2008. Tapi dia juga seorang pengembang dan pemilik properti, dengan portofolio 3.000 unit hunian di Los Angeles.

Dia juga mengembangkan dua proyek kondominium Kota New York: properti seluas 140.000 kaki persegi di 100 Vandam Street, dan bangunan enam lantai di 576 Broome Street.

Greeni lulus dari Sekolah Menengah Memorial Doherty di Worcester setelah keluarganya pindah ke Florida pada tahun 1970. Di tahun itu ayahnya kehilangan bisnisnya, dan ia tinggal bersama bibi buyutnya saat dia menyelesaikan sekolah. Di Florida, ayahnya bekerja mengisi ulang mesin penjual otomatis dan ibunya bekerja sebagai pramusaji.

Greene melakukan banyak pekerjaan untuk menyelesaikan kuliahnya di Universitas Johns Hopkins, lulus dalam tiga tahun dengan gelar BA dalam ilmu ekonomi dan sosiologi. Kemudian dia kuliah di Harvard Business School, di mana dia mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) pada tahun 1977.

Untuk membayar kuliah, dia mengandalkan beasiswa, pinjaman, dan pekerjaan paruh waktu; dia mengajar bahasa Ibrani 3 hari seminggu dan memeriksa ID di luar gym dan perpustakaan. Untuk membiayai kuliahnya di Harvard Business School, Greene berkeliling negara menjual tiket sirkus.

Dia membeli rumah pertamanya sebagai mahasiswa MBA dan menyewa kamar. Dia pun memiliki 18 properti saat lulus.

Greene tinggal di California Selatan pada 1980-an dan 1990-an dan mencalonkan diri pada tahun 1982 Partai Republik untuk pemilihan Distrik Kongres ke-23. Greene kalah di babak pertama dari David Armor yang kemudian kalah dari petahana Demokrat Anthony C. Beilenson.

Greene mulai berinvestasi di real estat saat di sekolah bisnis, dan membangun bisnis real estat yang sukses dari menjadi busboy di Breakers Hotel di Palm Beach. Pada pertengahan 2006, Greene, khawatir tentang kemungkinan runtuhnya pasar real estat, ia kemudian berbicara dengan John Paulson, seorang investor yang berdiskusi dengan Greene tentang strategi investasinya.

Mereka sepakat bahwa pasar real estat tidak stabil dan gelembung mungkin terbentuk di perumahan. Setelah pertemuan tersebut, Greene terlibat dalam strategi investasi yang mirip dengan strategi Paulson, yang melibatkan serangkaian investasi tidak konvensional yang memperdagangkan credit default swaps. Pengembalian investasi Greene akhirnya menyelamatkan bisnisnya, dan menempatkannya di daftar Forbes 400.

Sebagian besar kekayaannya sekarang disimpan di real estat di Los Angeles dan Florida Selatan, ditambah ekuitas dan investasi lainnya. Greene menghabiskan lebih dari USD30 juta (Rp467 miliar) pada musim panas 2018 mencoba gagal memenangkan pemilihan pendahuluan Demokrat untuk gubernur Florida.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: