Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan Pastikan Stok Beras Aman di Masa Natal dan Tahun Baru

Kementan Pastikan Stok Beras Aman di Masa Natal dan Tahun Baru Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menegaskan pemerintah terus menjaga pasokan beras terjaga serta harganya terjangkau jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Dalam hal ini, upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dengan mendekatkan produksi beras petani ke konsumen sehingga mata rantai distribusi terpotong.

"Rantai distribusi ini menjadi perhatian khusus untuk mencegah gejolak harga di pasaran serta menyediakan pangan dengan harga terjangkau, tetapi kualitas terjaga. Upaya tersebut diharapkan membuat harga lebih terjangkau, tetapi petani tetap mendapatkan keuntungan," kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/12/2022).

Baca Juga: Stok Pemerintah Tipis, Beras Impor Perkuat Cadangan Beras Bulog

Upaya lain yang dilakukan Kementan adalah penyaluran beras harga terjangkau di Jabodetabek. Hingga minggu ketiga Desember 2022, penyaluran beras telah dilakukan di enam lokasi wilayah Jakarta Timur, satu lokasi di Jakarta Selatan,  dan beberapa lokasi di Bogor, Depok, serta Bekasi.

Koordinator Substansi Data Evaluasi dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Batara Siagian menyampaikan telah melakukan pemasaran beras di 6 titik di Jakarta Timur (14/12/2022) dan pemasaran beras di 5 titik di Jabodetabek yaitu di Bogor, Depok, dan Bekasi (22/12/2022) dan akan ada lagi dalam beberapa hari ke depan menjelang tahun baru.

"Yang pertama beras yang di pasarkan sebanyak 2,5 ton dan kemarin pada tanggal 22 sebanyak 2,5 ton jadi total 5 ton yang sudah di pasarkan. Beras yang dijual jenis Medium dan Premium, untuk beras medium di jual dengan harga Rp9.400 sedangkan beras premium di jual dengan harga Rp10.000. Harga ini tentunya lebih rendah dari harga pasaran saat ini dan diharapkan masyarakat dapat terbantu," ujar Batara.

Menurutnya, terkait rantai distribusi ini memang perlu adanya perhatian khusus serta peran aktif dari beberapa pihak yang terkait antara lain Kementan, Kemendag, Bulog sekarang ada Bapanas, mulai dari pendataan beras dari petani hingga beras dipasarkan. "Ini harus menjadi perhatian sehingga kenaikan bahkan penurunan harga beras itu bisa di minimalisir," katanya.

Respons masyarakat terkait kegiatan ini sangat antusias terutama Ibu-ibu, salah satunya Ibu  Raudah, warga Kelurahan Nanggewer, Bogor yang merasa sangat terbantu, pasalnya beras yang dijual lebih murah dibanding beras yang ada di pasar saat ini.

"Ini sangat membantu terutama bagi saya ya, dan harapan saya tentunya jika di adakan lagi kegiatan seperti ini yang di jual jangan hanya beras tapi bahan pangan lainnya juga," Kata Raudah.

Hal yang sama di sampaikan Ibu Lastri, Warga Kecamatan Cinere, Depok. "Ini sangat membantu sekali, harapan saya kepada pemerintah kegiatan seperti ini sering dilakukan," pungkas Ibu Lastri.

Baca Juga: Stabilkan Gejolak Harga, Bulog Salurkan 1,2 Juta Ton Beras

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, mengungkapkan intervensi ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam rangka penyediaan bahan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Ini bertujuan mendekatkan beras produksi petani langsung ke konsumen, karena memang kenaikan harga beras saat ini diakibatkan rantai distribusi yang terlalu panjang, dengan ini diharapkan masyarakat bisa terbantu dan petani tetap bisa menikmati harga gabahnya," ungkap Suwandi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: