Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usul Kementan dan Kemendes jadi Satu, Cak Imin: Ya Karena Tugas Keduanya Hampir Sama..

Usul Kementan dan Kemendes jadi Satu, Cak Imin: Ya Karena Tugas Keduanya Hampir Sama.. Wakil Ketua DPR yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan sambutan dalam peluncuran buku bertajuk Visioning Indonesia, di Jakarta, Rabu (7/9/2022). Buku tersebut mengangkat visi dan misi Muhaimin Iskandar mengenai arah kebijakan dan peta jalan kesejahteraan Indonesia. | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan Kementerian Pertanian (Kementan) dilebur menjadi satu dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Hal tersebut disampaikannya di Agrowisata Tirta Kahuripan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.

Awalnya, ia menyinggung kiprah dan peran penting Kemendes selama ini. Menurutnya, Kemendes punya peran sentral dan tepat karena menjadi ujung tombak pembangunan Indonesia dari bawah.

"Uang negara tidak harus habis di atas, tapi harus habis di tingkat bawah, di pendidikan, dan desa," ujar Muhaimin lewat keterangannya, Ahad (25/12/2022).

"Ketika krisis ekonomi, di atas gelempangan tidak mampu, justru yang di bawah yang bisa nahan. Kemarin saat pandemi semua sektor rontok, hanya pertanian yang punya daya tahan, dan itu desa," sambungnya.

Karenanya, ia mengusulkan Kementan dilebur saja dengan Kemendes. Alasannya, dua kementerian ini punya peran hampir sama dan jika disatukan bukan tidak mungkin akan lebih memberi dampak konkret bagi kemajuan desa.

"Bahkan Kementerian Pertanian harus ditarik menjadi bagian Kementerian Desa. Supaya apa? Supaya clear apa yang menjadi kebutuhan Desa tertangani secara sistematis sesuai kebutuhan Desa," ujar Muhaimin.

Jelasnya, kata dia, ada dua sektor yang harus mendapat perhatian perubahan mendasar melalui pembangunan dari bawah. Pertama adalah desa dan lainnya soal kelautan.

"Lautan Indonesia yang kaya selama puluhan tahun bahkan sejak zaman Bung Karno tidak tersentuh format politik nasional. Maka ketika reformasi semua isu kelautan dan desa terus menjadi perjuangan," ujar Muhaimin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: