Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun menganalisis empat king maker yang akan mempertaruhkan strategi mereka dalam Pilpres 2024.
Salah satunya adalah Prabowo Subianto yang posisinya cukup unik, yaitu bukan sekadar sebagai king maker melainkan juga bersemangat mengejar posisi RI 1.
Sayangnya, menurut Refly, nasib Prabowo di Pemilu 2024 bisa berubah apabila Partai Gerindra batal berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketuai Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca Juga: Ogah Disalahkan, Jokowi Berani Nggak Lakukan Ini? Refly Harun: Itu Baru Jempol... Mudah Kan?
"Prabowo masih tanda tanya, fifty-fifty, karena dia bisa ditelikung ketika PKB mengatakan tidak jadi berkoalisi dan dia tidak bisa standing alone," jelas Refly, dikutip pada Minggu (25/12/2022).
Ketika Prabowo berada di fase ini, Refly menilai ada dua opsi yang bisa dipertimbangkan. Yang pertama, Partai Gerindra bergabung dengan Koalisi Perubahan pengusung Anies Baswedan yang saat ini sedang digodok oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Atau opsi kedua adalah bergabung dengan kubu PDIP dan Megawati Soekarnoputri.
"Hanya memang posisi tawarnya tidak lagi sebagai calon presiden, tetapi calon wakil presiden. Tapi apakah dia mau atau tidak, this is the question," ucap Refly.
Lebih jauh dituturkan Refly, seperti inilah simulasi pencalonan Prabowo ke depan bila Partai Gerindra sampai ditinggalkan PKB.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty