Badai Salju Mematikan Terjang Amerika, Puluhan Orang Meninggal
Badai musim dingin yang terjadi pekan ini di sebagian besar Amerika Serikat telah menyebabkan sedikitnya 34 orang meninggal dunia di negara itu.
Laporan media lokal menunjukan pada Minggu (25/12/2022), sebagian besar negara mengalami kondisi cuaca beku dan diperkirakan akan merenggut lebih banyak korban jiwa setelah menjebak beberapa penduduk di dalam rumah dan mematikan listrik ke puluhan ribu rumah dan bisnis.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem, Pemerintah Imbau Masyarakat Hati-hati Saat Berlibur Menikmati Nataru
Korban meninggal dan banyak lainnya luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas. Sementara di beberapa daerah dengan hujan salju lebat telah mengumumkan keadaan darurat dan larangan mengemudi telah diberlakukan.
Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengumumkan pada Sabtu (24/12/2022), bahwa angin Arktik yang dingin telah mempengaruhi sekitar dua pertiga negara. Kondisi itu akan terus berdampak signifikan pada wilayah tengah dan timurnya pada akhir pekan. Sehari kemudian, badan iu menyatakan, udara sangat dingin yang menyelimuti sebagian besar bagian timur AS akan mulai lambat hingga masuk dalam level sedang.
Badai salju yang mematikan, yang telah meluas cakupannya dari Great Lakes di Kanada hingga Rio Grande di perbatasan Meksiko, telah mempengaruhi sekitar 60 persen populasi AS. Pihak berwenang juga mengatakan badai kuat yang terbentuk di dekat Great Lakes karena penurunan tekanan atmosfer secara tiba-tiba yang disebut "bom siklon" telah terjadi, yang membawa angin kencang dan salju lebat.
Operator jaringan listrik beberapa negara bagian meminta pelanggan untuk menghemat daya karena masalah kapasitas. Situs pelacakan penerbangan FlightAware melaporkan bahwa pada 25 Desember, total 1.645 penerbangan dibatalkan pada rute domestik dan internasional dan 3.869 penerbangan ditunda.
NWS juga melaporkan bahwa total salju di Bandara Internasional Buffalo Niagara telah mencapai 109 sentimeter pada Minggu pagi. Para pejabat mengatakan bandara akan ditutup hingga Selasa (27/12/2022) pagi.
Dengan salju yang berputar-putar di jalan-jalan yang tak tersentuh dan tidak dapat dilewati, peramal cuaca memperingatkan tambahan salju setinggi 30 hingga 60 sentimeter di beberapa daerah hingga Senin pagi. Kondisi ini terjadi di tengah hembusan angin berkecepatan 64 kph.
Pada 21 Desember, badan cuaca nasional dan lokal telah memperingatkan kondisi cuaca dingin dan bersalju yang parah akan terjadi sekali dalam satu generasi. Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) telah mengumumkan bahwa kondisi cuaca dingin yang tidak pernah dialami dalam 40 tahun terakhir mendekati beberapa bagian negara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: