Makin Tak Sejalan Sama Megawati, NasDem Dinilai Sudah Tahu Akan Kena Depak Jokowi: Mereka Siap...
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras Md turut mengatakan bahwa wacana reshuffle sangatlah kuat dan dibalut oleh politik.
Dirinya menyoroti bagaimana wacana tersebut digaungkan oleh sejumlah elite dari PDI Perjuangan.
Baca Juga: Bonusnya Gagalkan Anies Baswedan, Operasi Rayu Elite NasDem Agar Segera Hengkang Tercium Pengamat!
Menurutnya hal ini bisa menjadi sinyal bagaimana kemasan reshuffle kali ini bukan berbasis kinerja dari menteri-menteri yang akan terkena tendang.
"Namun menariknya isu reshuffle kali ini, kemasannya lebih tajam karena alasan politik, bukan karena alasan berbasis kinerja," tutur Ras Md kepada fajar.co.id, Selasa (27/12/2022).
Ia mengatakan memang benar, jika reshuffle adalah hak prerogratif seorang presiden. Lazimnya hak istimewa presiden ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan. Misalnya di kementerian tertentu menterinya tidak berkinerja baik, maka presiden berhak melakukan pergantian.
Hanya saja, menurut pengamat politik ini beberapa momentum reshuffle yang dilakukan oleh presiden Jokowi penuh dengan "kepentingan politik". Tak terkecuali jika wacana reshuffle diakhir tahun ini benar terjadi.
Menurut Ras, rencananya dua menteri partai NasDem Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menhut) Siti Nurbaya Bakar akibat dari sikap partai Nasdem mendeklarasikan Anies Rasyid Baswedan sebagai capres 2024.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar