Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Niat Damai Diragukan, Anggaran Militer Jepang Bikin China Makin Waswas karena...

Niat Damai Diragukan, Anggaran Militer Jepang Bikin China Makin Waswas karena... Kredit Foto: Reuters/Issei Kato
Warta Ekonomi, Beijing -

China mengatakan Jepang telah menimbulkan kekhawatiran dan keraguan Beijing atas niat damai Tokyo, ketika anggaran pertahanannya meningkat.

“Anggaran pertahanan Jepang yang meningkat menyebabkan kekhawatiran, membangkitkan kecurigaan negara-negara tetangga Asia dan masyarakat internasional bahwa Jepang menyimpang dari jalur prinsip pertahanan diri dan jalur perdamaian,” kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada konferensi pers di Beijing.

Baca Juga: Begitu Bergairahnya Orang-orang China Melancong ke Luar Negeri Saat Aturan Makin Longgar

Kekhawatiran Beijing muncul setelah Jepang pada Jumat lalu memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran untuk pertahanan negara, meningkatkan anggaran tahunan ke level tertinggi dalam sejarah.

Rancangan anggaran untuk tahun 2023 yang disetujui oleh pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Fumio Kishida mencapai total anggaran pertahanan Jepang mencapai rekor 114,38 triliun yen (USD865 miliar).

Peningkatan tersebut terjadi di tengah fokus Jepang untuk memperkuat kemampuan pertahanannya.

Tokyo, yang merupakan bagian dari Quad pimpinan AS yang mencakup Australia dan India, akan membelanjakan 6,8 triliun yen (51,7 miliar dolar AS) untuk pengeluaran pertahanan, peningkatan tahunan itu sebesar 26,3 persen.

Quad adalah aliansi keamanan yang bertujuan menahan pengaruh ekonomi dan keamanan China yang meluas di kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas.

Ini akan mencakup biaya yang terkait dengan penataan kembali pasukan Amerika yang ditempatkan di Jepang.

Ada sekitar 50.000 tentara Amerika yang dikerahkan di Jepang di bawah pakta keamanan bilateral dengan AS.

Sementara itu, Tokyo pada Selasa mengatakan akan meminta wisatawan yang datang dari China untuk menunjukkan tes Covid-19 negatif yang diambil dalam waktu tujuh hari terakhir sebelum kedatangan mereka di Jepang.

Kishida mengatakan kepada wartawan, "Mereka yang mendapatkan hasil tes positif terkena virus pada prinsipnya akan dikarantina selama tujuh hari."

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: