Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Iran Jadi Ancaman Nomor Sekian, Intelijen Israel Punya Nama Baru Sebagai Ancaman Negara

Iran Jadi Ancaman Nomor Sekian, Intelijen Israel Punya Nama Baru Sebagai Ancaman Negara Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, Teheran -

Iran bukan lagi sebagai ancaman nomor satu negara, kata intelijen militer Israel, seperti dilaporkan media setempat, Senin (26/12/2022).

Tantangan global adalah ancaman terpenting yang akan dihadapi Israel pada tahun 2023, menurut harian Hayom yang mengatakan bahwa Iran dianggap sebagai ancaman paling serius kedua.

Baca Juga: Makin Sadis! Aturan Baru Israel Bakal Ancam Nyawa Ratusan Orang, Palestina Teriak Keras

Iran bukanlah titik fokus tetapi bagian dari teka-teki yang saling berhubungan, kata laporan intelijen yang dikutip oleh media tersebut.

Ketegangan Amerika Serikat-China adalah dinamika utama, yang diperkirakan akan memanas pada 2023 yang akan membawa tantangan global yang harus dihadapi Israel, kata laporan tersebut.

Selain itu, perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan masalah rantai pasokan global karena situasi di China juga dianggap sebagai tantangan global utama.

Laporan tersebut menyoroti bahwa meningkatnya harga pangan telah sangat memukul Mesir dan Yordania.

Risiko ketidakstabilan di Tepi Barat dan Gaza adalah ancaman paling serius ketiga yang mungkin harus dihadapi Israel pada tahun 2023.

Sementara itu, para pemimpin partai oposisi Israel bertemu di parlemen dan mengeluarkan pernyataan bersumpah untuk bekerja sama melawan pemerintah kelompok sayap kanan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu

“Kami akan bekerja sama untuk melawan pemerintahan terbelakang dan anti-demokrasi yang sedang didirikan, yang akan membongkar Israel dari dalam,” kata pemimpin Partai Yesh Atid Yair Lapid, Benny Gantz dari Partai Persatuan Nasional, Merav Michaeli dari Partai Buruh, Avigdor Liberman dari Yisrael Beytenu dan Mansour Abbas dari Ra'am.

“Ketika kami kembali berkuasa, kami berjanji untuk membatalkan undang-undang ekstremis apa pun yang merusak demokrasi, keamanan, ekonomi, atau masyarakat Israel,” kata pernyataan bersama dari mereka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: