Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erdogan Umumkan Penemuan Gas Alam Besar-besaran, Keuntungan Turki Tembus 1 Triliun Dolar

Erdogan Umumkan Penemuan Gas Alam Besar-besaran, Keuntungan Turki Tembus 1 Triliun Dolar Kredit Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko
Warta Ekonomi, Ankara -

Cadangan gas alam Turkiye di Laut Hitam sekarang berjumlah 710 miliar meter kubik, dengan nilai pasar $1 triliun, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, setelah deposit baru ditemukan dan penemuan sebelumnya direvisi lebih tinggi.

"Peningkatan tersebut terutama disebabkan Ladang Gas Sakarya, yang kini diperkirakan menampung 652 miliar meter kubik gas (bcm) dibandingkan perkiraan awal sebesar 540 bcm," kata Erdogan setelah rapat kabinet pada Senin (26/12/2022), menambahkan bahwa Turkiye telah mengebor 13 sumur di lapangan Sakarya.

Baca Juga: Fantastis, Erdogan Pamer Ladang Minyak Baru Turki yang Nilainya Bikin Amerika Menganga!

Dia juga menyebutkan penemuan terpisah 58 miliar meter kubik gas di lapangan lepas pantai lain di dekatnya.

“Dengan penemuan baru kami di Caycuma-1, cadangan gas kami di Laut Hitam meningkat 170 miliar meter kubik menjadi 710 miliar meter kubik,” kata presiden Turki itu.

Erdogan mencatat bahwa ladang Caycuma-1 yang baru ditemukan akan terhubung ke ladang Sakarya dan dari sana ke jaringan nasional. Deposit Sakarya tampaknya menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan di Laut Hitam dan akan online tahun depan, menurut presiden.

“Eksplorasi baru kami akan membuka jalan bagi eksplorasi serupa di bidang geologi lain yang berdekatan dengan wilayah tersebut. Kami akan meluncurkan pengeboran baru sesegera mungkin,” tambahnya.

Sebelum penemuan tersebut, Turkiye berencana memproduksi gas dengan laju tahunan sebesar 3,5 bcm, dengan target meningkatkan produksi menjadi 15 bcm setiap tahun dalam waktu empat tahun dan mencakup sepertiga dari permintaan negara.

Ini terjadi karena Ankara berupaya melakukan diversifikasi dari impor energi, yang memenuhi hampir semua konsumsi domestiknya. Negara ini sangat bergantung pada pasokan dari Rusia, Azerbaijan, Iran, Nigeria, dan Aljazair, serta impor LNG dari Qatar dan AS.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: