Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Impulsive Buying?

Apa Itu Impulsive Buying? Kredit Foto: Unsplash/freestocks
Warta Ekonomi, Jakarta -

Impulsive buying atau pembelian impulsif adalah kecenderungan pelanggan untuk membeli barang dan jasa tanpa perencanaan sebelumnya. Ketika seorang pelanggan mengambil keputusan pembelian secara mendadak, biasanya dipicu oleh emosi dan perasaan.

Pembelian impulsif tidak dapat dikategorikan untuk satu kategori produk tertentu. Pembelian impulsif dapat dilihat pada produk seperti cokelat, pakaian, ponsel, dan barang-barang mahal seperti mobil, perhiasan, dan lain sebagainya.

Pembelian impulsif berarti melakukan pembelian yang tidak direncanakan. Itu didasarkan pada pemikiran irasional. Pemasar mencoba memanfaatkan perilaku pelanggan ini untuk mendongkrak penjualan. Ada kemungkinan besar bahwa pelanggan akhirnya melakukan pembelian produk setelah memasuki hypermarket tanpa niat sebenarnya untuk melakukannya.

Baca Juga: Apa Itu Business Marketing?

Banyak pembuat ponsel cenderung mengeksploitasi sifat ini pada pelanggan dengan memperkenalkan produk yang dapat menjadi gadget tambahan untuk ponsel mereka seperti band kebugaran, jam tangan, dan lain sebagainya.

Pembelian impulsif tidak dapat diklasifikasikan sebagai satu kategori produk. Produk seperti cokelat, pakaian, ponsel, dan barang mahal seperti perhiasan, kendaraan, dan barang mahal lainnya, adalah contoh pembelian impulsif.

Konsumen yang mengunjungi hypermarket tanpa niat membeli apa pun kemungkinan besar akan pergi dengan membeli. Dengan mengeluarkan barang-barang yang mungkin menjadi aksesori untuk ponsel mereka, seperti gelang kebugaran, jam tangan, dan aksesori serupa lainnya, banyak produsen ponsel lebih memilih untuk memanfaatkan fitur ini di konsumennya.

Pembelian impulsif terjadi ketika suatu produk atau pesan diiklankan atau dipromosikan dengan baik. Pembeli impulsif membeli barang tanpa perencanaan karena mereka mengandalkan perasaan yang membuat mereka merasa perlu untuk membeli.

Seorang konsumen ingin melakukan pembelian produk dan layanan di menit-menit terakhir. Saat pembeli melakukan pembelian impulsif, sentimen dan emosi sering mendorong mereka.

Pembelian acak ini terkadang relatif tidak berbahaya jika berada dalam batas pengeluaran seseorang. Namun sayangnya, pembelian impulsif juga dapat menyebabkan pesta belanja mahal yang dapat merusak keuangan mereka.

Sebagian besar individu terkadang terlibat dalam pembelian impulsif. Beberapa indikator pembelian impulsif meliputi:

  • Menghabiskan banyak uang dari yang direncanakan
  • Mengunjungi bisnis yang sering menyebabkan pembelian impulsif
  • Perasaan cepat puas setelah pembelian yang tidak direncanakan
  • Sering mengembalikan pembelian yang tidak direncanakan karena penyesalan

Ketegangan antara manfaat langsung dan efek pembelian yang berpotensi membahayakan, yang dihasilkan dari pembelian impulsif, menyebabkan hilangnya kendali emosional dan dapat memicu perilaku pembelian obsesif yang dapat berlanjut ke tingkat kronis dan patologis.

Kita harus secara khusus menggambarkan "pembelian impulsif" pelanggan sebagai keinginan spontan untuk membeli sesuatu tanpa persiapan atau pertimbangan apa pun untuk mengidentifikasi perubahan perilaku konsumen ini. Pemicu atau respons pertama yang dimiliki pembeli terhadap sesuatu yang sebelumnya tidak mereka inginkan sebelum berhubungan dengan barang tersebut disebut pembelian impulsif.

Pembelian impulsif mengganggu model pengambilan keputusan normal di otak konsumen. Urutan logis dari tindakan konsumen diganti dengan momen kepuasan diri yang tidak rasional. Item impuls menarik sisi emosional konsumen. Beberapa barang yang dibeli secara impulsif tidak dianggap berfungsi atau diperlukan dalam kehidupan konsumen. Mencegah pembelian impulsif melibatkan teknik seperti menetapkan anggaran sebelum berbelanja dan meluangkan waktu sebelum pembelian dilakukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: