Keburu Jadi Isu yang Dibesar-besarkan, Nasihat Orang PDIP Buat Jokowi: Kalau Mau Reshuffle Ya Reshuffle Aja
Kredit Foto: Twitter/Aria Bima
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan menjadi perbincangan usai terkesan memberi kode untuk melakukan reshuffle menteri-menterinya. Hal ini pun ditanggapi oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima yang menyayangkan agenda reshuffle menjadi isu.
"Saya kira 'reshuffle' jangan jadi isu ya. Kalau mau 'reshuffle' ya 'reshuffle'," katanya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan reshuffle atau perombakan anggota kabinet menjadi hak prerogatif presiden.
"Saya kira presiden paham betul bagaimana kompetensi masing-masing menterinya dan komunikasi dengan ketua parpol pengusung juga intens. Menurut saya, 'monggo-monggo' saja ('reshuffle') karena situasi saat ini membutuhkan kebersamaan dari pemerintah dan kabinetnya," kata politikus PDIP itu.
Ia mengatakan jangan sampai presiden memiliki menteri namun tidak memiliki kabinet.
"'Reshuffle' harus mengarahkan menteri agar menjadi kabinet yang ikut menyelesaikan banyak hal, terutama dalam situasi yang tidak mudah ini," katanya.
Ia mengatakan presiden tidak hanya membutuhkan menteri kompeten tetapi membutuhkan kabinet yang solid.
"Terutama pada hal-hal yang menyangkut pangan, logistik, dan energi. Saat ini kan tidak dalam situasi normal, apalagi global. Solid saja belum tentu selesai, maka kalau 'reshuffle' itu hak presiden," katanya.
Baca Juga: Adu Kepentingan Partai dalam Isu Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi ‘Dilema’ Mau Ikut Siapa
Ia mengatakan kabinet tersebut harus bekerja keras membereskan segala situasi, paling tidak hingga tahun 2024.
"Oleh karena itu, kalau mau 'reshuffle' segera saja agar tidak menjadi isu," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas