Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diversifikasi Bisnis, Fujifilm Hadirkan Teknologi AI pada Industri Kesehatan

Diversifikasi Bisnis, Fujifilm Hadirkan Teknologi AI pada Industri Kesehatan Kredit Foto: Fujifilm Indonesia

Tujuan inilah yang menjadi salah satu alasan Fujifilm terus meningkatkan resolusi mamografi dan mengurangi beban radiasi bagi pasien dalam menjalani tes mamografi. Usaha ini dilakukan dengan memanfaatkan pengetahuan pencitraan sinar-X dan teknologi pemrosesan gambar yang telah dikembangkan selama lebih dari 80 tahun.

"Fujifilm terus mengembangkan teknologi mamografi untuk memantau kelainan sekecil apapun pada payudara. Kami juga menyediakan peralatan mamografi digital yang lembut pada pasien dengan radiasi rendah," tuturnya.

Salah satu yang dapat diandalkan dari teknologi mamografi Fujifilm adalah Digital Mammography. Sistem teknologi peralatan medis yang hanya boleh dioperasikan oleh tenaga profesional ini menggunakan flat panel detector (FPD). Inovasi canggih ini mampu memproduksi gambar yang jelas lewat penggunaan sinar X-ray dengan dosis minim dan memberikan kecepatan hasil gambar berkualitas dalam waktu 15 detik saja.

Sistem ini menggunakan software AEC (i-AEC) yang dikombinasikan dengan teknologi untuk menganalisis gambar secara otomatis terhadap masing-masing jenis payudara. Selain itu, teknologi mamografi Fujifilm juga memiliki QC Mamografi, teknologi yang berfungsi untuk mengelola data kontrol kualitas pada peralatan mamografi secara terpusat dan lebih cepat. Penggunaaan alat ini pun kira-kira hanya memerlukan waktu 10 menit di laboratorium Fujifilm.

Data kontrol ini akan semakin akurat dengan bantuan Fujifilm FCR, yang merupakan merupakan alat radiografi pertama yang mampu mendigitalkan gambar x-ray di dunia. Sistem itu dapat menghasilkan gambar x-ray resolusi tinggi dengan tingkat radiasi rendah.

Dengan adanya teknologi canggih ini, Yamamoto pun memastikan tingkat keamanan para pasien yang menggunakan teknologi AI Fujifilm. Yamamoto berkata, keunikan teknologi AI yang dimiliki Fujifilm mampu memadukan antara pendekatan human intelligence (HI) atau kecerdasan manusia dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Sebagai total healthcare company yang memiliki teknologi dan pengetahuan yang dikontribusikan pada kesehatan masyarakat, layanan FUJIFILM merentang mulai dari pencegahan, diagnosis, hingga pengobatan. Dalam hal ini FUJIFILM akan terus berinovasi untuk menawarkan solusi dan menciptakan tatanan dunia yang lebih sehat melalui produk teknologi bidang kesehatan yang akan menunjang kinerja para ahli atau profesional di bidang medis.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: