Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mau Tendang NasDem? Hati-hati Pak Jokowi! Pengamat: Reshuffle Malah Kasih Panggung, NasDem Bisa Tembus 3 Besar

Mau Tendang NasDem? Hati-hati Pak Jokowi! Pengamat: Reshuffle Malah Kasih Panggung, NasDem Bisa Tembus 3 Besar Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dan Anies Baswedan. | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai perlu berhitung lebih cermat soal dampak kocok ulang (reshuffle) kabinet jika dilakukan dengan pertimbangan politik. Pasalnya, langkah itu justru bisa memberikan sentimen positif bagi "lawan". Dalam hal ini, reshuffle yang digembar-gemborkan disebut bakal menyasar menteri dari Partai NasDem.

Pengamat politik yang juga pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio dalam diskusi virtual, Rabu (28/12), menjelaskan, secara teori, apa pun alasannya, reshuffle adalah hak presiden. Namun, dia menilai perlu juga dilihat apa dampak jika dilakukan reshuffle di tahun menuju pemilu saat ini.

Baca Juga: Isu Reshuffle NasDem Cuma Pengalihan, Tujuan Jokowi Dibaca Habis-habisan, Mau Lepas dari Megawati!

Nah, jika reshuffle dilakukan dengan dalih kecewa pada Partai NasDem, Hensat menilai itu berpeluang blunder. Sebaliknya, bagi NasDem hal tersebut bisa menjadi sentimen positif terhadap elektoralnya. "Itu presiden kasih panggung NasDem. Bisa nembus tiga besar," ujarnya.

Hensat mengingatkan, sejarah politik Indonesia menunjukkan, sisi emosional sangat berpengaruh, terutama penentuan sikap politik masyarakat. "Karena (bisa) dianggap partai yang dizalimi," imbuhnya.

Apalagi, lanjut Hensat, secara logika, "kemarahan" pada sikap NasDem kurang tepat. Sebab, komitmen untuk berkoalisi pasca-Pemilu 2019 dengan keputusan NasDem mengusung Anies Baswedan untuk Pemilu 2024 merupakan momentum berbeda.

Menurut Hensat, tidak ada kewajiban bagi partai dalam sebuah koalisi untuk selalu bersama dari pemilu ke pemilu. "Kalau presiden tersinggung dengan NasDem dan diganti, itu mencoreng level kenegarawanan," ulas dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: