Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Ungkap Dirinya Sedang Hobi Nonton Dokumenter Pelemahan Demokrasi, Ada Kode Terselubung?

Anies Baswedan Ungkap Dirinya Sedang Hobi Nonton Dokumenter Pelemahan Demokrasi, Ada Kode Terselubung? Kredit Foto: Instagram/aniesbaswedan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anies Baswedan mengakui dirinya menghabiskan awal tahun bersama putranya, Mikail dengan menonton film-film dokumenter di layanan streaming berbasis langganan, Netflix.

Ia dan Mikail menonton film dokumenter berjudul The Edge of Democracy (2019). Film ini adalah dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brazil. 

Dokumenter ini bercerita tentang upaya penyingkiran terhadap Lula da Silva melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya.

Baca Juga: Demokrat Makin Intens Dorong AHY jadi Cawapres Anies, 'Awal Tahun jadi Momen yang Pas'

Kejatuhan Lula dan erosi demokrasi di Brazil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro.

Menonton dokumenter ini mengingatkan Anies pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari.

Pertama, ungkap Anies, “kuasai wasitnya”. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo.

Kedua, “singkirkan pemain lawan”. Singkirkan lawan politik dengan cara kriminalisasi, suap, atau skandal.

Ketiga, “ganti aturan mainnya”. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan.

Anies mengatakan pelemahan demokrasi secara perlahan seperti itu dapat sebabkan “shifting baseline syndrome”, yaitu perubahan secara bertahap dan perlahan hingga publik menjadi terbiasa dengan kondisi barunya yang sebenarnya buruk.

Baca Juga: Lagi-lagi Pj Gubernur Heru Budi Pangkas Program Peninggalan Anies, Kali Ini Giliran Internet Gratis

Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan maka tanpa disadari dianggap kewajaran baru.

"Dari dokumenter ini dunia belajar bahwa demokrasi tidak boleh “taken for granted”, tapi harus terus dirawat. Penyimpangan walau hanya kecil namun kontinyu terhadap etika dan praktik demokrasi akan menjadi lebar bila dibiarkan," tulis Anies di Instagram, Senin (2/1/2023).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Advertisement

Bagikan Artikel: