Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Negara-negara Lain Lebih Waspada, Indonesia Malah Pilih Kebijakan Nekat dan Bahaya'

'Negara-negara Lain Lebih Waspada, Indonesia Malah Pilih Kebijakan Nekat dan Bahaya' Kredit Foto: Unsplash/Macau Photo Agency
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dunia panik menghadapi gelombang baru XBB Covid-19. Negara maju di Amerika dan Eropa memutuskan menerapkan protokol kesehatan untuk penerbangan ketat dari China.

Beberapa penelitian menyatakan ada dua varian XBB 1.5 dan BQ 1.1 yang merupakan varian Omicron terburuk asal China dan sudah menyebar diberbagai kota di dunia seperti di New York, London, Paris, Sidney, dan Singapura. Haruskah orang Indonesia khawatir?

Baca Juga: Awas Salah Arah! Indonesia Malah Cabut PPKM Pas Dunia Waspada Varian Baru Covid-19

Negara seperti Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Canada, Malaysia, dan Singapura menerapkan penumpang pesawat test negatif dua hari sebelum tiba terhitung pada 5 Januari 2023 besok.

Sebelum kemunculan Omicron pada November 2021, hanya ada empat varian yang menjadi konsen yaitu: Alpha, Beta, Delta, dan Gamma. 

Hanya Alpha dan Delta yang menyebabkan lonjakan infeksi secara global. Tapi Omicron telah melahirkan banyak keturunan, banyak di antaranya telah muncul di berbagai wilayah di dunia dengan membawa beberapa mutasi yang aneh.

Berbeda dengan negara-negara tersebut, Indonesia memilih tidak peduli terkait varian XBB tersebut. 

Meski diakui varian XBB sudah masuk di Indonesia sejak 10 Oktober 2022 oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Mohammad Syahril sebagaimana dikutip kantor berita Antara

Indonesia memilih mencabut Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 30 Desember 2022 kemarin. Langkah ini diambil karena varian Covid-19 sudah tidak membahayakan lagi keselamatan jiwa manusia. 

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang ke Blok A Tanah Abang Jakarta pada 2 Jan 2023 tanpa masker percaya diri karena Covid sudah benar-benar tidak berbahaya.

Tindakan Nekat dan Berbahaya

Pakar kebijakan publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai, tindakan Presiden adalah tindakan yang nekat dan berbahaya. Mungkin benar resiko ditanggung sendiri oleh presiden, namun rakyat tidak boleh diajarkan tindakan nekat seperti itu oleh pemimpinnya.

"Di saat negara-negara ekonomi maju ingin menunda transmisi varian baru XBB, Indonesia malah memilih arah yang berbeda," kata Achmad dalam keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: