Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Indonesia Punya Daya Tahan Kuat Dibanding Negara Lain, Sri Mulyani Bongkar 4 Buktinya!

Ekonomi Indonesia Punya Daya Tahan Kuat Dibanding Negara Lain, Sri Mulyani Bongkar 4 Buktinya! Sri Mulyani | Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, di tengah tren perlambatan global, pemulihan ekonomi Indonesia justru menguat selama 2022 kemarin.

"Kalau kita lihat dari situasi pelemahan global yang menjadi tren, kita di Indonesia di sisi lain harus bersyukur melihat momentum pemulihan ekonomi kita masih terjaga," ungkapnya, dalam konferensi pers APBN KiTa 2023, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga: Realisasi APBN 2022 Defisit Rp464,3 Triliun, Sri Mulyani: Masih Sementara, Belum Diaudit BPK

Sri Mulyani menyampaikan perekonomian Indonesia tumbuh di atas 5% selama empat kuartal berturut-turut, sejak kuartal IV 2021, kuartal I 2022, kuartal II 2022, dan kuartal III 2022.

"Kami masih memperkirakan momentum pemulihan masih akan bertahan meskipun memang kita tidak sama sekali immune, atau dalam hal ini tidak terpengaruh dari suasana global," paparnya.

Baca Juga: Sebut 2022 Tahun Brutal Perekonomian Dunia, Sri Mulyani: UU P2SK Jadi Bekal RI di 2023

Menurut Sri Mulyani, di tengah terpaan perlemahan ekonomi global, Indonesia punya daya tahan perekonomian yang kuat dengan pertumbuhan yang tetap terjaga.

"Kita lihat di kuartal keempat ini, kondisi dari kegiatan ekonomi juga masih relatif baik," pungkasnya.

Dalam materi paparan Sri Mulyani, diketahui konsumsi rumah tanggga meningkat signifikan didukung oleh terjaganya inflasi, berbagai program Perlinsos, dan keyakinan masyarakat karena membaiknya pandemi.

Baca Juga: Resolusi 2023, Sri Mulyani Ingin APBN Terus Jadi Shock Absorber

"Konsumsi pemerintah mengalami normalisasi seiring dengan penurunan kebutuhan belanja penanganan pandemi COVID-19," lanjutnya.

Lalu, investasi tumbuh menguat didorong oleh masuknya investasi asing sejalan dengan kebijakan hilirisasi.

Baca Juga: BPS Umumkan Inflasi Year-on-Year, Rupiah Melemah terhadap Dolar AS dan Mata Uang Global

"Pertumbuhan investasi mesin dan kendaraan komersial masing-masing 36,5 dan 17,1%," katanya.

Serta, ekspor yang terus mencatatkan pertumbuhan dua digit di tengah gejolak global, didukung oleh kuatnya ekspor komoditas unggulan Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: