Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Kawasan Pusat Pertumbuhan Konsumsi Minyak Sawit di Dunia

Mengenal Kawasan Pusat Pertumbuhan Konsumsi Minyak Sawit di Dunia Kredit Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kawasan ASEAN merupakan kawasan konsumen minyak sawit yang cukup besar di dunia. Berdasarkan data USDA yang diolah PASPI, pangsa konsumsi minyak sawit di kawasan ASEAN ini bertumbuh pesat dari sekitar 26 persen pada 2010 menjadi sekitar 33 persen pada tahun 2021 dari total konsumsi minyak sawit dunia.

"Pertumbuhan pangsa konsumsi minyak sawit ASEAN tersebut mencerminkan peningkatan kemandirian ASEAN sebagai produsen utama minyak sawit dunia," catat laporan PASPI, dikutip Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Sawit Jadi Kontributor Catatan Positif Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2022

Jika dibandingkan konsumsi minyak sawit Uni Eropa yang hanya sekitar 10 persen dari total konsumsi minyak sawit dunia, tampak jelas bahwa konsumsi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan konsumsi minyak sawit ASEAN yang mencapai 33 persen dari total konsumsi minyak sawit dunia. Dengan kata lain, pasar Uni Eropa hanyalah sepertiga dari pasar minyak sawit ASEAN. Oleh karena itu, negara-negara produsen minyak sawit di kawasan ASEAN diminta tidak perlu menguras tenaga untuk memperjuangkan pasar Uni Eropa.

Dalam laporan PASPI juga dituliskan, jika dibandingkan pasar minyak sawit kawasan Asia, pasar minyak sawit Uni Eropa menjadi makin kecil. Lantaran, Kawasan Asia yang mencakup kawasan ASEAN, beserta negara konsumen minyak sawit utama seperti India, China, Pakistan, dan Bangladesh, telah mencakup sekitar 60 persen dari total konsumsi minyak sawit dunia. 

"Tidak hanya besar, tetapi konsumsi minyak sawit di Kawasan Asia juga bertumbuh relatif cepat. Secara absolut, konsumsi minyak sawit kawasan Asia naik dari sekitar 26 juta ton tahun 2010 menjadi 45 juta ton tahun 2021. Secara relatif, pangsa konsumsi minyak sawit kawasan Asia naik dari sekitar 58 persen menjadi 62 persen pada periode yang sama," catat laporan PASPI.

Dalam berbagai studi yang dirangkum PASPI, minyak sawit menjadi salah satu minyak nabati penting di India, Pakistan, China, dan juga negara Asia lainnya. Negara-negara Asia tersebut, catat Europe Economics dan PASPI Monitor, tidak hanya sekadar sebagai importir, tetapi juga menikmati manfaat ekonomi yang tercipta dari kegiatan hilirisasi sawit yang terjadi di negara yang bersangkutan.

"Menuju tahun 2050, pasar Asia tersebut akan makin bertumbuh dan besar. Lebih dari 50 persen ekonomi dunia akan berada di kawasan Asia," catat laporan PASPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: