Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

ALDO Tambah Kapasitas Produksi Kertas Cokelat jadi Rp220 Ribu Per Ton

ALDO Tambah Kapasitas Produksi Kertas Cokelat jadi Rp220 Ribu Per Ton Kredit Foto: ALDO
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak di bisnis kertas dan bahan kimia memulai kegiatan bisnis tahun 2023 dengan proses commissioning mesin-mesin baru.

Aktivitas tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper). Commissioning adalah proses memastikan bahwa semua sistem dan komponen dari mesin baru tersebut sesuai dengan persyaratan operasional yang direncanakan.

“Setelah sempat tertunda karena adanya lockdown di China, kita harapkan kita proses commissioning mesin-mesin baru perseroan bisa dilaksanakan dengan lancar di awal tahun 2023 ini,” kata Direktur Utama ALDO, H. Sutanto di Jakarta, kemarin.

Setelah mesin-mesin baru tersebut dapat beroperasi secara komersial, maka kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO akan meningkat menjadi 220.000 ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini yang sekitar 80.000 ton per tahun.

Upaya meningkatkan kapasitas produksi secara drastis ini sejalan dengan optimisme Perseroan akan terus bertumbuhnya kebutuhan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper).

Permintaan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang untuk keperluan kemasan diperkirakan akan melonjak di tahun 2023. Proyeksi tersebut didorong oleh ekonomi digital yang diperkirakan akan melejit.

Di samping itu kuatnya jalinan relasi perseroan dengan para pelanggan korporasi juga merupakan kekuatan tersendiri yang turut menumbuhkan optimisme tersebut.

Di samping itu, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan juga diyakini akan membantu meningkatkan permintaan produk berbahan kertas coklat hasil daur ulang.

Tren peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya produk ramah lingkungan dapat dilihat dalam laporan Nielsen, yang mengatakan bahwa 81% konsumen menghendaki kontribusi perusahaan untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekitar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Advertisement

Bagikan Artikel: