Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi ‘Efek Samping’ Karena Presiden Jokowi Suka 'Nimbrung' Urusan Parpol
Advokat dan aktivis Ahmad Khozinudin mengatakan latar belakang atau alasan terjadi reshuffle kabinet adalah karena Presiden Jokowi terlalu ikut campur mengenai keputusan partai politik.
“Presiden Joko Widodo begitu asik ya nimbrung dalam urusan pencalonan (presiden) ini dan itu yang disebut oleh Djarot sebagai salah satu faktor politik ya,” kata dia melalui youtube channelnya ini, Kamis (05/01/23).
“Maka ini yang menyebabkan adanya isu perubahan menteri dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) atau yang diperhalus menterinya harus atau layak untuk dievaluasi,” tambahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, partai yang digadang-gadang akan menjadi sasaran reshuffle adalah Partai Nasdem.
Ini karena Partai besutan Surya Paloh itu dinilai telah melangkahi pemerintah dengan menunjuk Anies Baswedan sebagai capres.
“Tentu alasan yang paling punya faktor determinan yang paling kuat mendasari terjadinya reshuffle adalah alasan politik,” kata Khozinudin.
“Soalnya kalau kinerja ya walaupun kinerjanya kurang-kurang atau minus-minus asal secara politik itu sejalan dengan kebijakan presiden, ya jalan terus atau bahkan bisa mendapat perlindungan dari Presiden,” jelas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty
Tag Terkait:
Advertisement