Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kecekik Biaya Hidup Selangit, Siasat Orang-orang Inggris Bikin Melongo, Ternyata...

Kecekik Biaya Hidup Selangit, Siasat Orang-orang Inggris Bikin Melongo, Ternyata... Kredit Foto: Getty Images/LordHenriVoton
Warta Ekonomi, London -

Konsumen Inggris berniat untuk mengurangi pengeluaran non-esensial mereka tahun ini di tengah kekhawatiran tentang krisis biaya hidup yang berkembang, sebuah survei oleh perusahaan konsultan KPMG telah menunjukkan.

Hampir dua pertiga dari 3.000 konsumen yang disurvei mengatakan bahwa mereka bersiap untuk mengurangi pengeluaran untuk makan di luar, liburan, dan hal-hal tidak penting lainnya karena inflasi tertinggi dalam empat puluh tahun.

Baca Juga: Rishi Sunak Perintahkan Murid-murid di Inggris Wajib Belajar Matematika Sampai 18 Tahun

Keluarga paling mengkhawatirkan harga barang-barang pokok, seperti makanan, energi, bahan bakar, dan biaya hipotek atau sewa, kata KPMG.

Sepertiga konsumen berencana untuk membeli lebih sedikit barang dan menggunakan lebih banyak produk merek sendiri dan bernilai pada tahun 2023. Area paling umum untuk menghemat pengeluaran diskresioner terdaftar sebagai makan di luar (46%), diikuti oleh pakaian (42%), dan dibawa pulang (42%).

“Konsumen semakin mengubah cara mereka berbelanja untuk menghemat uang --termasuk beralih ke pengecer yang lebih murah, membeli lebih banyak nilai atau produk promosi, dan menukar makan di luar dengan makan di dalam,” kepala pasar konsumen, ritel, dan rekreasi Inggris di KPMG, Linda Ellett, dikatakan.

Menekankan dampak yang tidak merata dari krisis biaya hidup pada kelompok konsumen yang rentan, survei tersebut menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang dewasa tidak memiliki tabungan.

Dari mereka yang memiliki tabungan, 43% mengatakan bahwa mereka menggunakannya untuk membantu memenuhi biaya pokok, angka yang meningkat menjadi 80% di antara rumah tangga berpendapatan rendah.

Satu dari sepuluh konsumen yang disurvei menyoroti kekhawatiran tentang tagihan energi setelah April tahun ini, ketika pemerintah Inggris akan mengurangi jumlah dukungan untuk keluarga dengan menaikkan batas tagihan rata-rata dari £2.500 ($3.000) menjadi £3.000 ($3.600) untuk rumah tangga biasa .

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: