Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Cuma Genjot Pendapatan, KB Bukopin Kian Sigap Selesaikan Kredit Bermasalah di 2023

Tak Cuma Genjot Pendapatan, KB Bukopin Kian Sigap Selesaikan Kredit Bermasalah di 2023 Kredit Foto: KB Bukopin
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bersama dengan pemegang saham pengendali baru KB Kookmin Bank, PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) makin fokus untuk mengurangi jumlah kredit bermasalah, serta terus memaksimalkan upaya meningkatkan pendapatan. KB Bukopin menargetkan untuk bisa melakukan pembenahan kredit bermasalah secepatnya, sehingga di akhir tahun 2023 rasio NPL Gross (kredit bermasalah) akan bisa diturunkan hingga di bawah 5%.

Dengan dukungan penuh perusahaan raksasa keuangan dari Korea KB Financial Group (KBFG) yang hadir sebagai pemegang saham utama melalui KB Kookmin Bank, KB Bukopin akan memanfaatkan kelebihan kekuatan jaringan bisnis KBFG melalui perusahaan- perusahaan Korea untuk mendongkrak pendapatan. Selain itu, KB Bukopin juga akan mengoptimalkan kelebihannya sebagai bank yang memiliki basis kuat di kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan pendapatan.

Baca Juga: Gelar Paparan Publik, Era Baru KB Bukopin Dimulai!!

Deputy President Director KB Bukopin Robby Mondong menyampaikan “Pada tahun 2022 sampai dengan 2023, kami fokus pada upaya untuk meningkatkan aset-aset berkualitas tinggi, membersihkan kredit bermasalah, serta membangun kembali kepercayaan pasar sembari terus berupaya meningkatkan pendapatan.”

Hingga kuartal III 2022, KB Bukopin berhasil menurunkan NPL Gross menjadi 8,75% dari posisi 10,66% year on year (yoy). Perbaikan rasio NPL berhasil diraih antara lain melalui penjualan kredit berkualitas rendah, dimana pada tahun 2022 KB Bukopin telah menjual kredit berkualitas rendah sebesar Rp5,4 triliun. Dengan demikian, sampai dengan September 2022, total kredit berkualitas rendah yang telah berhasil diselesaikan KB Bukopin lebih dari Rp10 triliun. Untuk menyelesaikan kredit bermasalah tersebut, KB Bukopin melakukan beberapa cara antara lain seperti melaksanakan penagihan secara intensif, melakukan penjualan dan penghapusbukuan.

Selain itu, di sisi pendapatan KB Bukopin berhasil meningkatkan pendapatan bunga bersih dan memperbaiki rasio net interest margin (NIM) atau margin bunga bersih. Hingga kuartal III 2022 KB Bukopin berhasil menurunkan beban bunga 19% yoy menjadi Rp1,95 triliun, sehingga pendapatan bunga bersih bisa meningkat 51% yoy, dari Rp487,56 miliar menjadi Rp737,63 miliar. Adapun NIM tercatat 1,4%, terus meningkat dari posisi akhir Desember 2021 yang 0,95%, dan akhir Desember 2020 yang 0,61%.

Perbaikan NIM ini bisa diperoleh dengan cara fokus pada penghimpunan dana murah. Selain itu KB Bukopin juga menerima kepercayaan berupa pinjaman berjangka panjang dari IFC (International Finance Corporation) Rp4,3 triliun dan menerbitkan sub loan sebesar Rp3 triliun.

Baca Juga: Duet Anies dan AHY Diragukan, Sinyal Nasib Koalisi NasDem Cs Belum Terang: Mereka Masih Berebut...

Sebagai bagian dari KBFG yang total asetnya mencapai USD 560,1 miliar, KB Kookmin Bank mempunyai daya dukung yang sangat besar untuk mendorong perkembangan dan kemajuan KB Bukopin. Keberadaan dan dukungan permodalan KBFG terhadap KB Bukopin tercermin melalui rencana right issue yang akan dilaksanakan tahun ini. Rencana KB Financial Group memperbaiki dan memperkuat kinerja KB Bukopin melalui penambahan modal oleh KB Kookmin Bank dengan skema rights issue tersebut telah disetujui para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 November 2022.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: