Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelahiran Pusat Konflik Geopolitik Baru Bakal Dicegah, China Pasang Badan!

Kelahiran Pusat Konflik Geopolitik Baru Bakal Dicegah, China Pasang Badan! Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
Warta Ekonomi, Beijing -

Beijing tidak akan membiarkan kawasan Asia-Pasifik berubah menjadi hotspot konflik geopolitik, dan akan mempertahankan kedaulatan dan integritasnya sendiri, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Senin (9/1/2023).

Berbicara pada jumpa pers, Wang Wenbin menanggapi berita tentang 10 anggota delegasi Jerman yang tiba di pulau Taiwan yang berpemerintahan sendiri. Dia menekankan bahwa “masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan China” dan mendesak Berlin untuk menghormati Prinsip Satu China, mengakui bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari bangsa.

Baca Juga: Dikuak Pakar, Simulasi Perang 3 Minggu China Vs Taiwan-Amerika Berakhir Jadi Mimpi Buruk!

Beijing menganggap setiap perlakuan terhadap pulau itu sebagai negara berdaulat, termasuk kunjungan formal pejabat asing, sebagai penghinaan langsung terhadap kedaulatannya.

Wang mengatakan "akar penyebab" ketegangan bersejarah antara Taiwan dan China adalah "hukum rimba, hegemonisme, kolonialisme, dan militerisme" yang telah menimbulkan "penderitaan mendalam" di China selama bertahun-tahun.

“Rakyat China telah berkomitmen untuk memerangi imperialisme, hegemonisme, dan kolonialisme serta menegakkan kedaulatan, integritas wilayah, dan martabat nasional kami. Kami tidak akan pernah mengizinkan kekuatan apa pun untuk mengubah Asia-Pasifik menjadi arena permainan geopolitik sekali lagi untuk mempertahankan dominasi mereka,” diplomat itu memperingatkan.

Taiwan tidak pernah secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan dari Beijing, tetapi telah memerintah sendiri sejak akhir Perang Saudara China pada tahun 1949, ketika kaum nasionalis yang berperang di bawah Kuomintang dikalahkan oleh pasukan komunis dan melarikan diri ke pulau itu.

Sementara hubungan antara Beijing dan Taipei selalu tegang, ketegangan memuncak setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau itu pada Agustus.

China telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk membangun kendali penuh atas pulau itu, tetapi bersikeras akan mencari solusi diplomatik.

Pada Senin, Beijing mengumumkan latihan militer baru di dekat Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan anggota parlemen Jerman dan Lituania ke pulau itu. Latihan dilaporkan akan mencakup manuver laut dan luar angkasa dan akan fokus pada serangan darat dan aksi serangan amfibi, menurut juru bicara militer China.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: