Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekutu Rusia Pastikan Latihan Militer Batal Digelar di Armenia, Ini Penyebabnya

Sekutu Rusia Pastikan Latihan Militer Batal Digelar di Armenia, Ini Penyebabnya Kredit Foto: AP Photo/UNTV
Warta Ekonomi, Yerevan -

Armenia tidak memiliki rencana untuk menjadi tuan rumah latihan militer yang melibatkan anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) tahun ini, kata Perdana Menteri negara itu Nikol Pashinyan Selasa (10/1/2023).

Berbicara pada konferensi pers, Pashinyan mengomentari apa yang dia gambarkan sebagai “kegagalan komunikasi” atas latihan bersama tersebut.

Baca Juga: Pasukan Disia-siakan, Ukraina Ngomel ke Sekutu Amerika: Semua Masih Gak Cukup

Perdana menteri mencatat bahwa Kementerian Pertahanan Armenia “telah memberi tahu markas gabungan CSTO secara tertulis bahwa kami menganggap tidak pantas untuk melakukan latihan CSTO di wilayah negara dalam situasi saat ini”.

“Oleh karena itu, setidaknya tahun ini latihan seperti itu tidak akan diadakan,” tambahnya tanpa menjelaskan lebih lanjut, dilansir RT.

Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan beberapa latihan gabungan, di mana militer asing diharapkan ikut ambil bagian.

Juga dinyatakan pada saat itu bahwa Armenia akan menjadi tuan rumah latihan yang melibatkan kontingen penjaga perdamaian CSTO, yang dijuluki "Persaudaraan yang Tidak Bisa Dihancurkan-2023".

Mengikuti pernyataan perdana menteri, CSTO mengatakan sedang meninjau kemungkinan lokasi lain untuk latihan. Sementara itu, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov menegaskan kembali bahwa, meskipun Armenia menolak untuk menjadi tuan rumah latihan tersebut, itu tetap menjadi “sekutu dekat” Rusia.

“Kami akan melanjutkan dialog, termasuk tentang isu-isu yang sekarang sangat sulit,” katanya.

Pada bulan September, ketegangan perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan kembali berkobar, dengan kedua negara saling menuduh memicu kekerasan setelah bentrokan yang merenggut nyawa puluhan tentara dari kedua belah pihak. Pada saat itu, Pashinyan meminta bantuan militer dari CSTO, tetapi CSTO menolak mengirimkan pasukan, bersikeras untuk menyelesaikan situasi melalui diplomasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Advertisement

Bagikan Artikel: