Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bahas Soal Limbah B3, Tailing dan Dumping Jadi Sorotan Utama PWI dan DKP Jatim

Bahas Soal Limbah B3, Tailing dan Dumping Jadi Sorotan Utama PWI dan DKP Jatim Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Indonesia punya potensi ekonomi kelautan yang sangat melimpah. Hal ini didasarkan pada data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2020 lalu memperkirakan potensi ini bisa mencapai US$ 1338 miliar atau Rp19,6 triliun per tahunnya . Sementara di tahun 2023 KKP  menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor  perikanan tumbuh 5 sampai 6 persen pada tahun 2023, dan nilai ekspor meningkat menjadi USD7,66 miliar. Target ini diyakini tercapai seiring implementasi tiga program prioritas KKP yang diperkuat dengan sejumlah aspek pendukung, di antaranya penguatan kebijakan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Guna melindungi kelautan tetap bersih dan aman Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur berkolaborasi  dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Timur akan melakukan Deklarasi Laut Bersih.

Menurut Ketua Panitia Seminar Nasional Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Laut,  Oki Lukito acara ini sebagai bagian dari Seminar Nasional Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Laut yang akan diadakan di Hotel Mercure Mirama, Surabaya, Kamis, 16 Februari 2023. mendatang. Seminar ini merupakan rangkaian dari peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan akan dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala SKK Migas Jabanusa Nurwahidi, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Isa Anshori, serta pengamat kemaritiman dari ITS Daniel M. Rosyid.

Baca Juga: Gugatan di WTO Siap Dilawan Demi Hilirisasi, Jokowi: Ini Kedaulatan Kita!

Oki Lukito menyebutkan,  bahwa deklarasi Laut Bersih merupakan tindak lanjut dari program  Bulan Cinta Laut (BCL) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), maupun program rutin Beach Clean yang diprakarsai oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur.

“Sekitar 14 asosiasi atau stakeholder pemanfaat pesisir dan laut akan kita undang dan menyepakati bahwa laut bersih dan sehat adalah mutlak. Bebas dari berbagai pencemaran.Termasuk limbah bahan berbahaya beracun (B3),” kata Oki Lukito pada Warta Ekonomi di Surabaya, Rabu (11/1/2022)

Menurut wartawan senior ini, deklarasi ini sebagai pesan moral PWI. Sekaligus mengantisipasi pasca Undang Undang Cipta Kerja yang ditindaklanjuti dengan mengintegrasikan tata ruang laut dan darat menjadi tata ruang wilayah provinsi.

Baca Juga: WTO Aja Dihadapi, Tak Gentarnya Jokowi pada Asing Ditujukan Demi Rakyat: Harus Berani, Jangan Mundur!

“Banyak usulan dalam penyusunan materi teknis perairan pesisir, supaya menjadikan laut sebagai tempat pembuangan limbah  B3, termasuk tailing dan dumping,” imbuh Oki Lukito.

Menurutnya, pemanfaatan ruang laut memang rawan konflik, akan tetapi menjanjikan pendapatan yang cukup besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat Jawa Timur. Sementara seminar ini bertujuan,  untuk memberi masukan pada  Pemprov Jawa Timur mengenai potensi ekonomi apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan manfaat lainnya untuk masyarakat.

“Selama ini, pelaku pemanfaatan laut di Jawa Timur belum memberikan kontribusi riil kepada pemerintah daerah,” ujar Oki Lukito

Baca Juga: Anies Full Senyum, NasDem dan PKS Segera Bertemu, Bau Deklarasi Koalisi Menggebu-gebu: Kami Sudah...

Contohnya, lanjut Oki Lukito, lebih dari 40 pelabuhan swasta memanfaatkan pantai dan laut Jawa Timur. Belum lagi, belasan perusahaan onshore dan offshore, ratusan perusahaan pertambakan intensif memanfaatkan air laut, maupun puluhan kapal ikan hanya numpang lewat di pelabuhan milik Pemprov.

“Dari seminar ini akan ada rekomendasi yang nantinya menjadi referensi untuk diusulkan menjadi pergub atau perda tentang perubahan retrisbusi daerah misalnya,” pungkas Oki Lukito.

Selain seminar nasional dan Deklrasi Laut Bersih lanjut Oki, juga dicananangkan pula penamaan atau toponomi spot-spot terumbu karang yang sudah mempunyai koordinat. Terumbu karang sebagai indikator laut sehat dan menjadi objek wisata harus lebih banyak dipromosikan.

Jawa Timur memiliki ratusan spot terumbu karang yang kondisinya bagus dan terawat karena melibatkan masyarakatnya. Seperti di Bangsring, Pulau Tabuhan Banyuwangi, sekeliling Pulau Bawean Gresik, Pasir Putih Situbondo, dan Kabupaten Sumenep.

Baca Juga: Baca Kode dari Megawati, Ganjar Kian Diyakini Jadi Penerusnya Jokowi: Gak Mungkin Pindah ke Anies!

“Spot terumbu karang pilihan ini akan kita beri nama dengan nama tokoh-tokoh Jawa Timur atau memungkinkan pula nama-nama perusahaan yang peduli dengan lingkungan hidup,” tambah Oki Lukito

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: