Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buzzer Anies Mulai Panik dengan Temuan Bukti Korupsi Bansos, Yusuf Dumdum: Mereka Mau Hadang Kasus Ini dengan Cara Ghoib

Buzzer Anies Mulai Panik dengan Temuan Bukti Korupsi Bansos, Yusuf Dumdum: Mereka Mau Hadang Kasus Ini dengan Cara Ghoib Kredit Foto: Twitter/Rudi Valinka
Warta Ekonomi, Jakarta -

Media sosial belakangan digegerkan dengan dugaan penemuan bukti korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 era Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menanggapi hal ini pegiat media sosial Yusuf Dumdum sebut para buzzer Anies sedang panik.

Sebelumya, bocoran dugaan korupsi bansos Pemprov DKI Jakarta tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun saat masa kepemimpinan Anies Badwedan itu sempat menggegerkan publik usai pertama kali dicuit oleh akun Rudi Valinka.

Baca Juga: Termasuk Dugaan Korupsi Bansos DKI 2020, Jhon Sitorus Yakin Heru Budi Mampu Urus 'Jakarta yang Amburadul' Ditinggal Anies

Diketahui, program ini merupakan bagian dari Bansos DKI 2020 yang diperuntukkan sebagai upaya penanggulangan dampak Covid-19 yang terjadi di Jakarta bersumber dari APBD DKI senilai Rp3,65 triliun dalam bentuk paket Sembako.

Lewat cuitan di akun twitter pribadinya, Yusuf Dumdum menyebut saat ini buzzer Abas (Anies Baswedan) tengah panik karena temuan dugaan korupsi ini.

"Info A1: Buzzer Abas panik dg kasus dugaan korupsi ini. Serius ! Mereka sdg putar otak untuk menghadang kasus ini dg cara2 ghoib," tulis Yusuf Dumdum di akun twitter @yusuf_dumdum, Kamis (12/1).

"Kalau setuju Anies dipanggil 'bapak politik identitas,' silahkan retweet & like," celoteh pegiat media sosial itu.

Sebelumnya, Dinsos DKI menunjuk 3 rekanan terpilih menyalurkan paket sembako senilai Rp3,65 triliun lewat Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi. Porsi terbesar senilai Rp2,85 Triliun diberikan kepada perumda Pasar Jaya.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos di Era Anies Gemparkan Jagat Maya, Yusuf Dumdum Kasih Sindiran: Buzzer Abas Panik!

Berdasarkan temuan, diduga ada kesalahan administrasi yang dilakukan saat penyaluran Bansos salah satunya ditemukan istilah "unknown Shrinkage" (Kehilangan yang tak diketahui) senilai Rp150 miliar dengan alasan double surat jalan.

Dalam dugaan kasus korupsi ini, nama relawan mantan Gubernur Anies Baswedan ikut terseret. Mereka diklaim sebagai nama-nama supplier beras Bansos DKI, juga ada anggota DPRD, swasta hingga parpol pengusung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: