Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebut Masa Depan Santri Suram di Pemilu, Cak Imin Minta Ulama Buatkan Fatwa: Hukumnya Menerima...

Sebut Masa Depan Santri Suram di Pemilu, Cak Imin Minta Ulama Buatkan Fatwa: Hukumnya Menerima... Kredit Foto: PKB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, menyebut bahwa masa depan santri akan suram dalam kontestasi pemilihan legislatif (pileg) di tahun 2024 nanti. Pasalnya, dia menilai modal yang dibutuhkan untuk menjadi calon legislatif sangat tinggi.

Dengan begitu, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan, masa depan santri agak suram untuk dapat hadir di parlemen sebagai wakil rakyat.

Baca Juga: Koalisi Gerindra dan PKB Masih Belum Juga Deklarasikan Capres, Sufmi Dasco: Ini Bukan Deadlock!

"Karena santri-santri modalnya cekak, karena untuk kompetisi pileg modalnya harus besar," kata Cak Imin dalam pidatonya di pembukaan Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Milenium, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

"Kalau berpikir pesimistis, nampaknya masa depan agak suram untuk santri kita untuk hadir di parlemen," tambahnya.

Dia menegaskan, praktik money politics bisa merusak sendi-sendi demokrasi Indonesia. Selain itu, hasil dari pada pemilu yang dilakukan dengan money politics akan mencederai demokrasi nasional.

Oleh sebab itu, Cak Imin menyebut hanya ada satu cara untuk mempermudah para santri bisa mengikuti kompetisi politik di tahun 2024, yakni meminimalkan potensi adanya money politics dalam proses pemilihan.

Dia menilai, hal tersebut akan efektif dalam meraup suara masyarakat. Pasalnya, Cak Imin menyebut bahwa pemilih PKB memiliki loyalitas yang tinggi. "Loyalitas pendukung itu menjadi kebutuhan yang sangat nyata," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: