Isu korupsi bansos Pemda DKI Jakarta menerpa Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur. Isu itu muncul bermula dari unggahan akun pengguna Twitter username @kurawa yang mengatakan bantuan beras masih tertimbun dan sudah membusuk.
Dia juga menyebut ada penimbunan beras di gudang milik Perumda Pasar Jaya di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Perumda Pasar Jaya adalah penerima anggaran terbanyak dari bansos yang disalurkan saat itu.
Menanggapi kabar itu, Sismono Laode, menjelaskan bahwa bansos bantuan beras kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 menjadi suatu solusi yang seharusnya diapresiasi untuk Anies.
Baca Juga: Bikin Anies Keenakan, Tak Jelasnya Keputusan Megawati Bisa Jadi Bumerang: Jangan Terlalu Lama...
"Memang nyatanya itu sangat membantu masyarakat. Terutama di awal-awal pandemi, itu kan bantuan untuk orang-orang bisa survive, dan itu sangat membantu. Tanya saja sama warga Jakarta," kata Laode saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Laode lebih melihat bahwa kebijakan yang diambil Anies adalah solusi membantu masyarakat saat pandemi. Namun, menanggapi dugaan korupsi dia serahkan kepada pihak yang berwenang.
"Soal adanya dugaan korupsi, ya silakan. Kami tidak mau mengurus itu. Itu kewenangan pihak berwenang, baik kejaksaan, kepolisian, maupun KPK. Silakan diusut. Silakan cari siapa yang bertanggung jawab untuk persoalan itu," ujarnya.
Baca Juga: Anies Diganyang Dugaan Korupsi Bansos DKI, Tumben Heru Budi Ogah Cawe-Cawe!
Sementara Jubir JKPK, Ali Fikri, mempersilakan masyarakat untuk melaporkan dugaan korupsi yang ditemukan. KPK sendiri akan menindaklanjuti laporan dengan melakukan verifikasi dan pengayaan informasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
Advertisement