Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Deklarasikan Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Perlukah Grace PSI Minta Maaf ke Megawati?

Deklarasikan Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024, Perlukah Grace PSI Minta Maaf ke Megawati? Kredit Foto: Instagram/Grace Natalie
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus merespons langkah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang mendeklarasikan kader PDIP Ganjar Pranowo jadi bakal capres dari PSI.

Menurut Petrus, Grace tidak perlu meminta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri karena hal itu.

Baca Juga: Gak Mau Kalah dengan Kejutan PDIP, NasDem Bocorkan Soal Pencapresan Anies Baswedan: Bulan Depan...

"Grace Natalie tidak perlu meminta maaf kepada Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri karena telah mendeklarasikan kader PDIP, Ganjar Pranowo, jadi bakal calon presiden dari PSI," kata Petris melalui keterangan yang diterima di Jakarta, dikutip Senin (16/1).

Menurut Petrus, di dalam AD/ART PDI Perjuangan, UU Parpol, maupun UU Pemilu tidak melarang sebuah partai politik mencalonkan seseorang menjadi bakal calon presiden dari kader parpol lain. Selain itu, regulasi juga tidak melarang seorang WNI bukan kader partai politik, justru UU membuka pintu kepada parpol untuk berkoalisi.

"Pendeklarasian GP (Ganjar Pranowo), kader PDIP sebagai bakal calon presiden 2024 oleh Partai PSI sah-sah saja karena itu merupakan bagian dari proses pendidikan politik," ujar Petrus.

Petrus mengingatkan bahwa UUD 1945 mensyaratkan seorang calon presiden atau wakil presiden haruslah warga negara Indonesia (WNI) sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri. Kemudian, seorang capres-cawapres tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden.

Dengan begitu, katanya, meskipun Ganjar kader PDIP, itu tidak menghapus hak Gubernur Jateng itu menjadi bakal capres dari partai politik lain. Oleh karena itu, tidak menjadi halangan bagi Ganjar atau partai politik lain di luar PDIP untuk menjadikan mantan anggota DPR RI jadi bakal Capres 2024, sebagaimana telah dilakukan PSI atau PAN dalam Pilpres 2024.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos Era Anies Sangat Keterlaluan, Pengamat Siap Buat Laporan ke KPK: Pj Gubernur DKI Heru Bisa...

"Tidak menjadi halangan bagi PSI atau PAN atau parpol lainnya untuk merekrut GP menjadi capres di luar PDIP,” ujar Petrus.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: