Neraca Perdagangan RI Surplus US$3,89 Miliar, BPS: Sudah Berlangsung 32 Bulan Berturut-turut
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia telah berlangsung surplus selama 32 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020 hingga Desember 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2022 ini mengalami surplus US$3,89 miliar.
Baca Juga: Surplus 32 Bulan Berturut-Turut, Neraca Dagang RI Surplus US$ 54,46 Miliar di 2022
Ia menjelaskan, surplus neraca perdagangan dipengaruhi oleh nilai ekspor yang mencapai US$23,83 miliar dan impor yang mencapai US$19,94 miliar pada akhir tahun.
Lebih lanjut, Margo memaparkan surplus neraca perdagangan masih ditopang oleh surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas.
"Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus sebesar US$5,61 miliar. Dengan komoditas penyumbang terbesar untuk surplus nonmigas yaitu bahan bakar mineral, lemak, dan minyak hewan atau nabati, serta besi dan baja," jelas Margo, dalam konferensi pers di Gedung BPS, Senin (16/1/2023).
Baca Juga: Berkat Ekspor Nonmigas, Neraca Perdagangan Surplus US$5,16 Miliar di November 2022
Sementara itu, pada neraca perdagangan sektor migas tercatat defisit sebesar US$1,73 miliar, dengan komoditas penyumbang defisitnya yakni minyak mentah dan hasil minyak.
Margo juga menyebutkan, ada tiga negara penyumbang surplus terbesar bagi neraca perdagangan nonmigas Indonesia, di antaranya Amerika Serikat, India, dan Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait:
Advertisement