Expected product adalah produk yang diharapkan pelanggan dari produk ketika ingin membelinya. Misalny, pelanggan yang ingin membeli radio menginginkan radio dalam kerangka/bodi yang tepat.
Expected product berasal dari Five Product Levels model yang dikembangkan oleh Philip Kotler pada tahun 1960-an.Bagi Kotler, definisi produk jauh melampaui objek fisik atau layanan. Dia mendefinisikan produk sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan. Ini berarti bahwa toko ritel atau perwakilan layanan pelanggan pun dianggap sebagai produk.
Model menganggap bahwa produk adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan. Model ini didasarkan pada tiga cara di mana pelanggan memberikan nilai pada suatu produk, yaitu kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan dan permintaan pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Generic Product?
Pelanggan akan memilih produk berdasarkan nilai yang mereka rasakan. Pelanggan puas jika nilai aktual produk memenuhi atau melebihi harapan mereka. Jika nilai aktual produk jatuh di bawah ekspektasi mereka, mereka akan merasa tidak puas.
Produk yang diharapkan juga merupakan kumpulan ciri-ciri yang diharapkan pelanggan dimiliki suatu produk. Misalnya, seorang pelanggan yang membeli sepasang headphone mungkin mengharapkannya memiliki kualitas audio yang bagus dan earpiece yang nyaman. Pelanggan yang berbeda mungkin juga memiliki harapan yang berbeda untuk produk yang sama.
Dalam contoh hotel, expected product termasuk seprai bersih, beberapa handuk bersih, Wi-fi, dan kamar mandi bersih.
Model Kotler membantu para penjual mengenali apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan sehingga mereka dapat menyesuaikan produk untuk memuaskan pelanggan tersebut.
Ini memungkinkan mereka untuk mengiklankan dan memodifikasi produk mereka dengan lebih baik untuk menarik pelanggan dalam berbagai kategori. Perubahan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan proses penjualan mereka dapat membantu mereka memaksimalkan keuntungan mereka dan, dengan demikian, sukses sebagai sebuah perusahaan.
Pemasar dapat menilai fitur produk dan keberhasilannya pada tingkat yang berbeda dengan meminta umpan balik dari pelanggan. Misalnya, sebuah perusahaan dapat mengirimkan survei kepada pelanggan untuk mengajukan pertanyaan yang dapat memberikan wawasan tentang cara menyesuaikan produknya.
Ketika sebuah perusahaan memenuhi keinginan, kebutuhan, dan permintaan pelanggan, pelanggan mungkin merasa lebih puas. Misalnya, jika pelanggan menginginkan pilihan produk yang lebih umum, perusahaan dapat menggunakan Model Kotler untuk menilai dan memenuhi keinginan tersebut.
Beberapa pelanggan mungkin memiliki keinginan akan suatu produk tanpa memiliki permintaan. Dengan beradaptasi untuk memenuhi lebih banyak tingkatan, perusahaan dapat mendorong pelanggan yang lebih luas untuk membeli produknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait:
Advertisement