Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiongkok Lakukan 'Reopening', Negara Berkembang Pecahkan Rekor Arus Masuk Dana Asing

Tiongkok Lakukan 'Reopening', Negara Berkembang Pecahkan Rekor Arus Masuk Dana Asing Warga berjalan di area wisata yang mengelilingi Danau Houhai saat liburan Hari Nasional China di Beijing, China, Jumat (2/10/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Thomas Peter
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi yang melanda seluruh dunia tentunya membuat perekonomian global sempat terpuruk beberapa waktu lalu. Akan tetapi, setelah kondisi mulai membaik, terlebih ketika Tiongkok kembali membuka perekonomiannya untuk dunia, perekonomian global secara perlahan tapi pasti menunjukkan pergerakan ke arah positif. Hal ini dibuktikan dengan dipecahkannya rekor tertinggi arus masuk dana asing oleh negara-negara berkembang.

Senior Portfolio Manager PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Samuel Kesuma, mengungkapkan bahwa telah terjadi perubahan selera investasi yang lebih positif terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain karena reopening Tiongkok, pengurangan agresivitas The Fed juga menjadi alasannya. 

“Diprediksi perekonomian global pada tahun 2023 akan lebih cerah karena rate The Fed sudah mendekati puncaknya pada tahun ini dan dibukanya kembali Tiongkok benar-benar bisa membantu perekonomian global,” jelas Samuel dalam konferensi pers virtual, Jakarta, Selasa, 17 Januari 2023.

Baca Juga: Perbatasan Segera Dibuka, Sandiaga Bidik 253 Ribu Wisman Tiongkok

Samuel juga menambahkan bahwa walaupun banyak investor yang kembali ke Tiongkok dan Hong Kong setelah kebijakan Zero-Covid di Tiongkok dilonggarkan, hal ini diperkirakan tidak akan berlangsung lama. 

Para investor, terutama yang berasal dari Eropa, tampaknya merasa kurang nyaman saat melakukan investasi di Tiongkok mengingat adanya ketidakstabilan hubungan Tiongkok-Amerika Serikat. Hal ini bisa menguntungkan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Indonesia-Tiongkok Tandatangani Komitmen Dagang Senilai Rp125,6 Triliun

Selain itu, Samuel turut mengemukakan pandangannya tentang dampak nilai tukar rupiah terhadap pasar saham. Menurutnya, risiko nilai tukar yang selama ini menjadi “penghalang” diharapkan bisa segera membaik saat penguatan USD sudah mereda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: