Terakhir Puluhan Tahun Lalu, Ahli Demografi Buka-bukaan Data Penurunan Populasi China
Terakhir kali China diyakini mengalami penurunan populasi adalah selama Lompatan Jauh ke Depan, dorongan bencana untuk pertanian kolektif dan industrialisasi yang diluncurkan oleh pemimpin saat itu Mao Zedong pada akhir 1950-an yang menghasilkan kelaparan besar-besaran yang menewaskan puluhan hingga jutaan orang.
Yi mengatakan, berdasarkan penelitiannya sendiri, populasi China sebenarnya telah menurun sejak 2018, menunjukkan krisis populasi “jauh lebih parah” dari yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi Ketika Populasi Korea Selatan Makin Merosot
China sekarang memiliki salah satu tingkat kesuburan terendah di dunia, hanya sebanding dengan Taiwan dan Korea Selatan, katanya.
"Itu berarti krisis demografis China yang sebenarnya berada di luar imajinasi dan bahwa semua kebijakan ekonomi, sosial, pertahanan, dan luar negeri China di masa lalu didasarkan pada data demografis yang salah," kata Yi kepada Associated Press.
Krisis ekonomi China yang menjulang akan lebih buruk daripada Jepang, di mana pertumbuhan rendah selama bertahun-tahun telah disalahkan sebagian pada populasi yang menyusut, kata Yi.
Biro statistik China mengatakan populasi usia kerja antara 16 dan 59 tahun berjumlah 875,56 juta, terhitung 62,0% dari populasi nasional, sementara mereka yang berusia 65 tahun ke atas berjumlah 209,78 juta, terhitung 14,9% dari total.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement