- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pantas Saja Saham Garuda Terus Menukik ke Bawah, Bos Besar Ungkap Ini Ulah Para Kreditur
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya buka suara terkait dengan anjloknya harga saham perseroan yang sudah melemah 104 poin atau setara dengan 50,98% dari Rp204 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra turun tangan langsung untuk memberikan penjelasan terkait dengan kondisi saham perseroan.
Menurutnya, berdasarkan analisa Perseroan aktivitas perdagangan yang terjadi pada periode 3 Januari sampai dengan 11 Januari 2023 berasal dari aktivitas kreditur Perseroan yang memiliki porsi kepemilikan saham yang berasal dari konversi utang kreditur berdasarkan Perjanjian Perdamaian.
Baca Juga: Saham Garuda Indonesia Berdarah-darah, Bursa Ambil Tindakan Tegas
Pasalnya, berdasarkan Perjanjian Perdamaian, salah satu transaksi penambahan modal Perseroan berasal dari konversi hutang Kreditur yang telah direalisasikan pada tanggal 28 Desember 2022 dengan persentase kepemilikan saham kreditur sebesar 22,63%. Adapun konversi saham tersebut tidak memiliki ketentuan Lock-Up Period sehingga saham tersebut dapat dijual sewaktu-waktu.
“Oleh karenanya, saham yang dimiliki kreditur dimungkinkan untuk dilepas bilamana kreditur tidak berencana untuk mempertahankan kepemilikan sahamnya di Perseroan guna memperoleh manfaat yang lebih likuid,” kata Irfan, dalam penjelasnnnya kepada Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Kamis 919/1/2023).
Irfan menegaskan jika sampai saat ini maskapai penerbanagan BUMN tersebut tidak memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham Perseroan di Bursa. “Dalam hal terdapat rencana tersebut maka Perseroan akan menyampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku,” tegasnya.
Baca Juga: Sudah Amblas 50%, Saham Garuda Terus Terkena Auto Reject Bawah
Dalam kesempatan ini, Irfan juga menuturkan jika Perseroan terus melakukan penguatan terhadap fundamental Perseroan termasuk antara lain penambahan armada berbadan kecil (narrow body) untuk mendukung operasional perusahaan dalam melayani penumpang. Dengan demikian, Perseron diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi dan pariwisata Indonesia.
“Garuda Indonesia Group juga akan terus mengoptimalkan ketersediaan layanan penerbangan dengan armada yang memadai melalui optimalisasi restorasi armada. Perseroan juga tengah dalam persiapan untuk dapat melayani penerbangan haji di tahun 2023,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement