Terkuak Program Rahasia Mata-matai Transfer Uang Tunai Amerika, Ini Penjelasannya
Kredit Foto: Reuters/Stephen Maturen
Lebih dari 600 petugas penegak hukum Amerika Serikat telah mengakses basis data yang sedikit diketahui yang melacak setiap transfer uang di atas 500 dolar AS selama hampir satu dekade, lapor Wall Street Journal, Rabu (18/1/2023) mengutip penyelidikan oleh Senator Ron Wyden.
Demokrat Oregon khawatir bahwa Homeland Security menggunakan alat tersebut untuk memperoleh enam juta catatan sambil mencari imigran ilegal.
Baca Juga: Saat Jerman Ogah-ogahan, Polandia Gercep Ngadu ke Amerika Soal Ganti Rugi 1,3 Triliun Dolar
Pusat Analisis Catatan Transaksi (TRAC) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 2014 oleh Western Union, sebagai bagian dari penyelesaian dengan negara bagian Arizona.
Awalnya dimaksudkan sebagai cara untuk menindak pencucian uang oleh kartel narkoba Meksiko, alat tersebut telah menjadi cara bagi polisi federal, negara bagian dan lokal untuk melacak transfer uang tanpa perintah pengadilan, lapor WSJ.
Dalam sebuah surat yang meminta penyelidikan federal ke dalam database, Wyden menggambarkannya sebagai "prasmanan makan sepuasnya dari data keuangan pribadi orang AS" yang dapat diakses pemerintah "sambil melewati perlindungan normal untuk privasi orang AS."
TRAC dilaporkan berisi lebih dari 150 juta catatan transfer uang dari AS ke lebih dari 20 negara asing, tetapi juga antar AS di dalam negeri.
Undang-undang AS mewajibkan agen federal untuk mendapatkan panggilan pengadilan untuk catatan bank, dan bank untuk melaporkan aktivitas yang mencurigakan.
Undang-undang tersebut tidak berlaku untuk perusahaan layanan uang seperti Western Union, MoneyGram, Euronet, DolEx, dan Viamericas, semuanya dilaporkan telah mengirim data ke TRAC.
“Catatan keuangan pribadi orang biasa disedot tanpa pandang bulu ke dalam basis data besar, dengan akses yang diberikan kepada hampir semua polisi yang menginginkannya,” kata Nathan Freed Wessler dari American Civil Liberties Union (ACLU) kepada WSJ.
“Program ini seharusnya tidak pernah diluncurkan, dan harus ditutup sekarang,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement