Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi meminta para penceramah agama untuk tidak menyerang martabat dan kehormatan presiden dan wakil presiden di depan umum.
"Apa pun alasannya tindakan tersebut tidak dibenarkan menurut ajaran agama dan ketentuan hukum," kata Zainut dalam keterangan persnya.
Zainut menilai kebebasan menyampaikan pendapat baik kritik maupun saran hendaknya dilakukan dengan cara yang santun, bijak dan menghormati etika.
"Tidak dengan cara yang sarkastik dan melanggar norma susila, hukum dan agama," jelasnya.
Politikus PPP itu menambahkan kalau mimbar ceramah itu harus dijadikan sebagai ruang edukasi publik yang mencerahkan dan inspiratif.
"Setiap tokoh agama, ulama, dan penceramah agama mengemban tugas mulia sebagai pewaris para nabi (waratsatul ambiya) untuk melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi munkar yakni mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui jalan dakwah," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement