Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Soal Ungkapan Cak Nun 'Jokowi bak Firaun' serta 'Luhut bak Haman', PWNU: Mungkin Ada Benarnya...

Soal Ungkapan Cak Nun 'Jokowi bak Firaun' serta 'Luhut bak Haman', PWNU: Mungkin Ada Benarnya... Kredit Foto: Instagram/Emha Ainun Nadjib
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, KH Abdussalam Shohib, turut buka suara soal hebohnya pernyataan Emha Ainun Najib alias Cak Nun yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun dan Menteri Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman.

KH Abdussalam Shohib mengaku bahwa dirinya belum tau soal adanya video viral berisi pernyataan Cak Nun tersebut. "Sebenarnya saya belum tau videonya. Kita sebagai warga negara Indonesia dibebaskan untuk mengutarakan pikiran kita, tapi semuanya tetap ada aturan dan etikanya," jelas Abdulssalam, dikutip Jumat (20/1/2023).

Baca Juga: Heran Cak Nun Dihujat padahal Kritis sejak Zaman Soeharto, Gus Umar: Mestinya Jadi Teguran Buat Pemerintah Sekarang. Benar Gak?

Namun dalam hal ini, salah satu Kyai PWNU ini tak menyalahkan sepenuhnya apa yang dilakukan oleh Cak Nun tersebut. "Namun, dalam hal ini punya keinginan mengkritik pemerintah, kan memang kritis itu harus tetap dijaga," ujarnya.

Meski tak tahu secara pasti apa yang dimaksud oleh suami dari penyanyi Novia Kolopaking ini, dalam kedudukan, dua personal itu hampir sama, yakni seorang pemimpin dan seorang menteri.

"Saya enggak tau maksud dari Cak Nun mengilustrasikan Pak Jokowi menjadi Firaun dan Pak Luhut sebagai Haman itu maksud dan tujuannya apa, kemudian kalau istilah menyamakan, tentu masih sangat bias," ujarnya.

"Kalau persamaannya hanya Firaun seorang raja, dan Haman itu adalah perdana menterinya, ya mungkin ada benarnya yang bermakna hanya Jokowi adalah pemimpin tertinggi, dan Luhut adalah salah satu dari menterinya," katanya.

Namun dalam hal ini, Abdussalam mengingatkan, jika sosok Firaun dan Haman adalah sosok antagonis dalam Al-Qur'an. "Yang perlu dicermati kan Firaun dan Haman tokoh antagonis di dalam Al-Qur'an, jadi kurang patut kemudian memberikan ilustrasi seperti itu," ujarnya.

Jikalau memang pada waktu itu Emha Ainun Najib keceplosan, Abdussalam mengatakan hal itu sebagai hal yang wajar. "Kalau keceplosan dan sudah meminta maaf kan ya artinya bisa dimaklumi, walaupun kalau ada yang kontroversial ya wajar," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: