Kanada Bernapsu Bener Kirim 200 Kendaraan Lapis Baja ke Ukraina, Instruksi Amerika?
Menteri Pertahanan Kanada Anita Anand pada Rabu (18/1/2023) waktu setempat mengumumkan bahwa negaranya akan mengirimkan tambahan 200 kendaraan lapis baja ke Ukraina.
"Sumbangan 200 kendaraan lapis baja hari ini menunjukkan komitmen lanjutan kami terhadap perlindungan rakyat Ukraina," kata Anand dalam kunjungan mendadak ke Ukraina.
Baca Juga: Iran, Rusia, dan Myanmar Terima Sanksi Baru dari Kanada, Apa Itu?
Pengumuman itu muncul setelah setidaknya 45 warga sipil, termasuk enam anak-anak, tewas akibat serangan rudal Rusia yang menghantam sebuah apartemen di Dnipropada Sabtu (14/1/2023).
Kendaraan buatan Kanada itu bernilai 90 juta dolar Kanada (sekitar Rp1 triliun) dan merupakan bagian dari bantuan senilai 500 juta dolar Kanada (sekitar Rp5,6 triliun) yang dijanjikan Perdana Menteri Justin Trudeau pada November 2022 untuk mendukungmiliter Ukraina.
Pemerintah Kanada mengatakan bahwa kendaraan lapis baja tersebut merupakan permintaan Ukraina.
"Dalam kunjungan hari ini ke Kiev, saya bertemu pejabat Ukraina termasuk rekan dan kolega saya, Menteri Pertahanan (Oleskii) Reznikov untuk mengetahui kebutuhan keamanan Ukraina yang paling mendesak, serta untuk menegaskan kembali dukungan kuat Kanada," ujar Anand dalam sebuah pernyataan.
Trudeau mengumumkan pada KTT Kanada-AS-Meksiko baru-baru ini bahwa negaranya akan memasok sistemcanggih rudal darat ke udara (NASAMS) buatan Amerika senilai 406 juta dolar Kanada (sekitar Rp4,56 triliun) untuk Ukraina.
Kanada menjadi negara yang telah memberikan dukungan besar kepada Ukraina, dengan menyediakan sekitar 5 miliar dolar Kanada (sekitar Rp56,13 triliun)dalam 12 bulan terakhir untuk keperluan dana militer dan finansial Ukraina.
Pada Juni 2022, Kanada mengirim 39 kendaraan lapis baja yang sebelumnya disiapkan untuk militer Kanada.
Namun, tidak disebutkan secara jelas terkait tanggal pengiriman kendaraan lapis baja itu ke Ukraina.
Anand sedang dalam kunjungan satu hari ke Ukraina. Dia akan berada di Jerman pada Jumat (20/1/2023) untuk menghadiri pertemuan yang dipimpin Amerika Serikat guna membahas soal Ukraina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait:
Advertisement